China Bangun Reaktor Nuklir Luar Angkasa, 100 Kali Lebih Kuat dari NASA

Senin, 29 November 2021 | 13:40 WIB
China Bangun Reaktor Nuklir Luar Angkasa, 100 Kali Lebih Kuat dari NASA
Ilustrasi Planet Mars [NASA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - China tengah mengembangkan reaktor nuklir luar angkasa untuk membantu misinya ke Bulan dan Planet Mars.

Reaktor tersebut dapat menghasilkan satu megawatt listrik dan diklaim 100 kali lebih kuat daripada perangkat serupa yang sedang dibangun NASA.

Sumber daya fisi NASA akan digunakan untuk mendukung kehidupan manusia permanen di Bulan dan akan dikembangkan pada akhir dekade ini.

Menurut para ahli, bahan bakar kimia dan tenaga surya tidak akan cukup untuk memenuhi tuntutan eksplorasi luar angkasa manusia dan pemukiman potensial di objek lain.

Baca Juga: NASA Temukan 300 Exoplanet Asing Lewat AI

Reaktor nuklir. [Pixabay/2427999]
Reaktor nuklir.  Sebagai ilustrasi [Pixabay/2427999]

"Tenaga nuklir adalah solusi yang paling menjanjikan. Negara-negara lain telah meluncurkan beberapa rencana ambisius," kata seorang ilmuwan anonim, dikutip dari The Independent pada Senin (29/11/2021).

Reaktor tersebut akan menghadapi beberapa tantangan saat didinginkan, di mana hanya sebagian panas yang dihasilkannya yang dapat digunakan untuk menghasilkan listrik. Sedangkan sisanya harus dibuang ke luar angkasa untuk menghindari kehancuran.

Menurut Jiang Jieqiong, profesor di Institute of Nuclear Safety Technology, Chinese Academy of Sciences, menyarankan bahwa reaktor dapat menggunakan struktur yang dapat dilipat seperti payung untuk meningkatkan luas permukaan radiator.

Namun, beberapa tim ahli memiliki ide lain. Para peneliti telah mengembangkan reaktor yang lebih kecil yang dapat dikomplikasi menjadi mesin yang lebih besar. Mesin tersebut dapat menggerakkan pendorong ion besar untuk mengirim astronot ke Mars.

Perlombaan umat manusia untuk menetap di objek lain di luar angkasa memiliki beberapa kendala, termasuk masalah puing-puing luar angkasa. Dilaporkan ada sekitar 228 juta puing sampah antariksa, namun banyak negara enggan mengatasinya.

Baca Juga: NASA Peringatkan, Asteroid Berukuran Raksasa Menuju Jalur Orbit Bumi

Menurut South China Morning, tidak ada undang-undang yang dapat menangani kecelakaan seperti peluncuran yang gagal atau kehancuran di luar angkasa terkait dengan kerahasiaan seputar program reaktor nuklir.

Ilmuwan dari Shanghai Institute of Space Propulsion mengatakan evaluasi keselamatan dan sistem manajemen yang sesuai dengan status teknologi negara sangat diperlukan untuk meningkatkan transparansi dalam penelitian dan kemajuan pengembangan demi mengurangi kekhawatiran masyarakat umum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI