Diduga Ada Celah di Chip MediaTek, Bisa Digunakan untuk Nguping Pengguna Ponsel

Jum'at, 26 November 2021 | 00:44 WIB
Diduga Ada Celah di Chip MediaTek, Bisa Digunakan untuk Nguping Pengguna Ponsel
Ilustrasi logo MediaTek. (MediaTek)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para peneliti di Check Point Research menemukan adanya celah kerentanan di teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan komponen audio processing dalam chip MediaTek. Celah ini sudah ditemukan pada ponsel buatan Xiaomi.

Celah ini memungkinkan aplikasi pihak ketiga bisa mendapatkan akses ke AI dan informasi audio secara ilegal. Singkatnya, celah tersebut diam-diam bisa menguping pengguna.

Para peneliti menerbitkan laporan tersebut yang menggambarkan bagaimana celah itu ditemukan pada pada Redmi Note 9 5G, ponsel buatan Xiaomi.

Disebutkan bahwa celah itu bersifat rumit dan mereka mesti mengakali sebagian besar software untuk menutupnya. Celah ini membuat aplikasi meneruskan perintah spesifik ke antarmuka audio.

Baca Juga: Xiaomi Raup Pendapatan Rp 174 Triliun di Q3 2021, Untung Rp 11 Triliun

"Kelemahan sistem keamanan ini bisa disalahgunakan oleh produsen perangkat dalam kampanye penyadapan masif," kata peneliti Check Point Research, dikutip dari Android Police, Kamis (25/11/2021).

Sayang peneliti tidak menyebutkan chipset MediaTek model mana yang berpengaruh. Diyakini celah ini muncul di semua chipset Dimensity terbaru hingga prosesor lain yang menggunakan platform APU Tensilica seperti Helio G90 dan P90.

Informasi adanya celah kerentanan di MediaTek ini bisa menjadi risiko besar untuk perusahaan. Sebab saat ini MediaTek jadi produsen chipset terlaris di dunia dengan pangsa pasar 43 persen selama kuartal dua (Q2) 2021.

Untungnya MediaTek telah memperbaiki celah tersebut sejak Oktober. Namun tetap disarankan ke pengguna untuk terus memperbarui software agar lebih aman.

Baca Juga: MediaTek Rilis Prosesor Pentonic 2000 untuk TV

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI