Suara.com - Para peneliti menemukan malware berbahaya yang mencuri data pribadi pengguna pada beberapa aplikasi game Android di dalam toko aplikasi milik Huawei, Appgallery.
Malware trojan ini sebelumnya ditemukan pada aplikasi Android sejak 2014 lalu. Ia berfungsi mengumpulkan beberapa data sensitif seperti nomor ponsel, lokasi, jejaring seluler, dan akses poin Wifi,, demikian diungkap perusahaan keamanan siber Dr.Web pekan ini.
Dr. Web dalam laporannya disebutkan bahwa game-game yang mengandung trojan bernama Android.Cynos.7.origin ini sudah di-install lebih dari 9 juta kali.
"Aplikasi yang berisi Android.Cynos.7.origin meminta izin ke pengguna untuk melakukan dan mengelola panggilan telepon. Dari sana, trojan bisa mendapatkan akses ke data tertentu," kata peneliti di Dr. Web, dikutip dari Techradar, Kamis (25/11/2021).
Baca Juga: Huawei Nova 9 dengan HarmonyOS Dipastikan Masuk Indonesia pada 8 Desember
Selain nomor telepon, trojan juga mengumpulkan lokasi perangkat berdasarkan koordinat GPS atau jaringan seluler dan data titik akses WiFi, seperti kode jaringan dan kode negara seluler, dan data penting lain.
Para peneliti mengungkap trojan ini muncul di dalam 190 aplikasi game di AppGallery dengan kategori berbeda seperti simulator, arcade, shooters, dan lainnya.
Trojan ini tak hanya menyerang pengguna yang mengatur perangkat mereka dengan bahasa Inggris, tapi juga game berbahasa Rusia dan China.
Peneliti mengungkap bahwa celah kerentanan seperti nomor telepon perangkat memang bisa dibilang masalah kecil. Akan tetapi, itu tetap merugikan pengguna karena game tersebut banyak dimainkan oleh anak-anak.
Para peneliti Doctor Web sendiri sudah melaporkan celah tersebut kepada Huawei. Untungnya, aplikasi tersebut sudah dihapus dari AppGallery.
Baca Juga: Spesifikasi Huawei MateBook 14 dan 14s yang Meluncur di Indonesia 8 Desember