Waspada Modus Penipuan dari Tren Unggah Data Pribadi di Instagram

Selasa, 23 November 2021 | 14:07 WIB
Waspada Modus Penipuan dari Tren Unggah Data Pribadi di Instagram
Instagram Stories. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengguna Instagram di Indonesia kini ramai mengikuti tren yang mengumbar nama, panggilan, atau identitas lain lewat Stories.

Challenge ini justru dikhawatirkan jadi modus penipuan baru dalam mengumbar data pribadi.

Seperti yang diungkap Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), tren baru ini disebut menimbulkan modus penipuan yang disebut social engineering (rekayasa sosial) dan profiling.

"Sebuah reminder dari @awaskbgo tentang "mengumbar" data pribadi di media sosial," tulis SAFEnet lewat akun Instagram, dikutip Selasa (23/11/2021).

SAFEnet menjelaskan, Social Engineering alias rekayasa sosial adalah teknik manipulasi psikologi agar individu atau grup, mau melakukan sesuatu atau menyerahkan informasi tertentu seperti data pribadi secara sukarela.

Social Engineering biasa terjadi dengan mempertimbangkan kondisi seseorang yang tidak sadar penuh (seperti mengantuk atau capek), emosi berlebihan (marah atau panik), hingga tidak paham konsekuensinya.

Tren Unggah Data Pribadi di Instagram. [Instagram]
Tren Unggah Data Pribadi di Instagram. [Instagram]

"Seperti mengikuti tantangan atau ajakan di media sosial yang terdengar sepele dan tidak berbahaya," tulis SAFEnet.

Modus selanjutnya adalah profiling yang berarti mengumpulkan dan menyusun informasi dari individu atau grup berdasarkan karakteristik, tendensi, atau informasi dengan tujuan tertentu yang bisa saja merugikan.

Menurut SAFEnet, profiling ini bisa dilakukan dengan mengumpulkan data-data pribadi yang bisa jadi tanpa sadar diumbar secara terbuka, seperti ke followers, non-followers, hingga stalker.

Baca Juga: Penggunaan Media Sosial Meningkatkan Kesepian Emosional

Profiling ini bisa terjadi lantaran pengguna mengikuti tantangan atau ajakan di media sosial seperti berbagi 'variasi panggilan nama kamu' yang nyatanya adalah data pribadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI