Kebanyakan lulusan mereka telah melalui coding bootcamp professional yang terdiri dari program Full Stack Javascript dan Data Science.
“Full Stack Javascript merupakan program kursus selama 16 minggu untuk mempelajari pemrograman dasar dan bahasa pemrograman seperti JavaScript, Node.js, Vue.js, dan framework Facebook’s React dengan ratusan sesi latihan yang dibimbing oleh instruktur," dia memaparkan.
Menurutnya, program Data Science merupakan program intensif 12 minggu yang memberikan siswa ilmu pengolahan data.
Seperti pemrograman, statistik, hingga bisa menjadi seorang Data Scientist atau Data Analyst yang dapat memberikan kesimpulan dari data yang diolah.
Kurikulum di Hacktiv8 juga dirancang dengan melibatkan para hiring partner agar para lulusannya dapat langsung mempraktikkan ilmu yang didapatkan di perusahaan tempat mereka bekerja.
“Model bootcamp kami menuntut pelajar untuk menghabiskan waktu sekitar 10 hingga 12 jam sehari, sehingga hanya yang terbaik saja yang bisa lulus dari program dan mendapatkan pekerjaan,” terang Ronald.
![Proses pembelajaran di Hacktiv8.[Dokumentasi Hacktiv8]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/30/28526-proses-pembelajaran-di-hacktiv8.jpg)
Secara rata-rata, lulusan Hacktiv8 bisa mendapatkan pekerjaan dalam waktu 2 hingga 3 minggu.
Salah satu fasilitas yang diberikan adalah Engineering Empathy atau sesi konsultasi pengembangan diri.
“Fasilitas ini membekali para lulusan kami dengan berbagai keterampilan untuk menghadapi dunia kerja, seperti growth mindset, time management, stress management, dan bahkan cara menghadapi impostor syndrome (sebuah sindrom dimana seseorang tidak percaya akan kemampuan yang dimilikinya)," dia menerangkan.
Baca Juga: Kolaborasi BRI dengan Halosis dan Facebook untuk Mendukung Mitra Merchant Go Digital
Lulusan dari Hacktiv8 juga tidak perlu khawatir akan biaya yang perlu dikeluarkan untuk belajar di bootcamp dikarenakan fitur Income Share Agreement (ISA) atau perjanjian bagi hasil.