Merinding, Kuburan Massal Chan Chan Abad ke-15 Ditemukan, Berisi Puluhan Mayat

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 22 November 2021 | 08:27 WIB
Merinding, Kuburan Massal Chan Chan Abad ke-15 Ditemukan, Berisi Puluhan Mayat
Kuburan massal di Peru. [Gob.pe]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada abad ke-15, sekelompok perempuan elit di kota kuno Chan Chan menghabiskan hari-hari mereka membuat tekstil saat hidup dan dalam kematian.

Baru-baru ini, para arkeolog menemukan kuburan massal di provinsi Trujillo, Peru modern yang menampung sekitar 25 orang.

Kementerian Kebudayaan Peru menyatakan bahwa kebanyakan perempuan dan beberapa anak-anak dan remaja, dikelilingi oleh peralatan tekstil, termasuk jarum, gelendong dan kapur.

Karena para perempuan dikuburkan dengan barang-barang ini, mereka kemungkinan adalah orang-orang yang berdedikasi pada tekstil.

Baca Juga: Ditemukan! 2.500 Bangunan Pra-Hispanik dan 80 Situs Pemakaman Kuno di Rute Kereta Maya

Para perempuan dimakamkan dalam posisi duduk, dengan kaki ditekuk dan sebagian besar berusia di bawah 30 tahun.

"Ini adalah populasi yang sangat spesifik, tidak terlalu muda mengingat rentang hidup manusia rata-rata adalah 40 tahun," Jorge Meneses Bartra, seorang arkeolog yang memimpin proyek penelitian, mengatakan kepada Andina, sebuah kantor berita Peru.

Kuburan massal di Peru. [Gob.pe]
Kuburan massal di Peru. [Gob.pe]

Kerangka tersebut dibungkus dengan kain katun yang kemudian ditutup dengan kain lain yang terbuat dari jaringan tumbuhan.

Mengutip Majalah Smithsonian, jumlah barang kuburan yang ditemukan di lubang kuburan, menunjukkan bahwa orang yang dikubur adalah dari golongan elit.

Para arkeolog menemukan kuburan massal itu, yang panjang dan lebarnya 10 meter, disegel dengan lumpur yang berisi pecahan guci, yang mungkin berfungsi sebagai penanda makam.

Baca Juga: Ukiran Kepala Manusia Berusia 11 Ribu Tahun Ditemukan di Turki

Kota kuno Chan Chan, yang berarti "matahari yang cemerlang" dalam bahasa Chim, adalah kota terbesar di Amerika pra-Columbus dan ibu kota Kekaisaran Chim.

Menurut BBC dan Britannia, dikenal melakukan ritual yang melibatkan pengorbanan manusia.

Dilansir laman Livescience, Senin (22/11/2021), kekaisaran mencapai puncaknya pada abad ke-15, sebelum suku Inca menaklukkannya sekitar 1470 M.

Para arkeolog belum menemukan bukti bahwa sisa-sisa manusia di kuburan yang baru ditemukan adalah hasil dari pengorbanan semacam itu.

Faktanya, para peneliti belum mengetahui bagaimana orang-orang itu meninggal, kata Meneses dalam pernyataannya.

Namun, para arkeolog percaya bahwa ada dua penguburan massal terpisah di kuburan yang sama.

Di dalam kuburan, para arkeolog menemukan satu kerangka yang "mempertahankan posisi anatomisnya" dan kerangka lain yang tulangnya bercampur dan terkena unsur-unsur, menurut pernyataan itu.

Kuburan massal di Peru. [Gob.pe]
Kuburan massal di Peru. [Gob.pe]

Temuan ini menunjukkan bahwa orang-orang kuno mengubur beberapa individu ini tepat setelah mereka meninggal dan beberapa di kemudian hari.

Mereka kemungkinan membawa sisa-sisa kelompok orang kedua dari tempat pemakaman lain, menurut para peneliti.

"Ini menunjukkan bahwa Chimu biasa merelokasi dan memanipulasi almarhum mereka," kata Sinthya Cueva García, direktur Program Penelitian Arkeologi Proyek Khusus Kompleks Arkeologi Chan Chan, dalam pernyataannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI