Suara.com - NASA ingin menguji laser lagi di luar angkasa untuk mempercepat komunikasi antariksa.
Setelah penundaan dua tahun, Laser Communications Relay Demonstration (LCRD) siap diluncurkan tidak lebih awal dari 4 Desember mendatang.
Pesawat ini akan meluncur ke luar angkasa dengan roket United Launch Alliance Atlas V di atas Program Uji Luar Angkasa Departemen Pertahanan Satelit-6 (STPSat-6).
Peluncuran misi, yang sekarang diharapkan dari Stasiun Pasukan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida, ditunda karena banyak masalah sejak target awal misi 2019.
Namun, para penyelidik mengatakan waktu misi masih cukup cepat untuk menguntungkan program Artemis pendaratan manusia di Bulan, pada 2025.
"Teknologi itu sangat penting dalam banyak hal," kata Badri Younes, wakil administrator program Komunikasi dan Navigasi Luar Angkasa NASA, dilansir laman Space, Minggu (21/11/2021).
![Pendarat Bulan dari Misi Artemis. [Dynetics]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/09/18/67890-pendarat-bulan-dari-misi-artemis.jpg)
Badan tersebut mengatakan, laser akan memungkinkan 10 hingga 100 kali lebih banyak data dikirim kembali ke Bumi daripada menggunakan frekuensi radio.
Baik agensi dan sektor komersial merencanakan banyak misi ke Bulan pada 2020-an menggunakan Artemis, stasiun luar angkasa Gateway yang direncanakan, dan program Layanan Payload Lunar Komersial.
Menurut Younes, misi mentransfer menggunakan laser juga akan menghindari masalah kepadatan yang mengganggu spektrum frekuensi radio.
Baca Juga: Cetak Sejarah! Ini Astronot NASA Perempuan Berkulit Hitam Pertama akan Bergabung ke ISS
Masalah ini telah dipercepat karena pertumbuhan megakonstelasi satelit di orbit rendah Bumi dan perusahaan sering mengajukan tantangan peraturan mengenai masing-masing spektrum.