Suara.com - Sejak masuk daftar hitam oleh pemerintah Amerika Serikat, bisnis ponsel Huawei terus menurun.
Pasalnya, ponsel Huawei tak bisa menggunakan produk buatan Amerika seperti layanan Google, yang biasanya dipakai oleh merek Android lain.
Kini, Huawei disebut akan menghindari sanksi ini. Perusahaan asal China itu dilaporkan sedang bernegosiasi pihak ketiga untuk melisensikan desain ponselnya.
Melansir Android Authority, Kamis (18/11/2021), Huawei mempertimbangkan untuk melisensikan beberapa desain ponsel ke Xnova, salah satu unit usaha milik negara, China Postal and Telecommunications Appliances Co. (PTAC).
Baca Juga: Huawei dan ITB Jalin Kerja Sama lewat Academy Support Center
Xnova sendiri sudah menjual smartphone bermerek Nova Huawei di situs ritelnya.
Jika mereka menerima tawaran Huawei, perusahaan bisa menjual smartphone bermerek Xnova berdasarkan desain Huawei.
Selain itu, Huawei tengah sedang bernegosiasi untuk melisensikan desainnya ke pembuat peralatan telekomunikasi China, TD Tech Ltd.
Perusahaan ini juga akan menjual perangkat merek sendiri, tapi atas desain Huawei.
Minggu lalu, Mate 40 Pro bermerek TD Tech sudah menampakkan dirinya di situs TENAA. Ini berarti ponsel akan diluncurkan dalam waktu dekat.
Baca Juga: Andalkan Chipset Qualcomm, Waktu Perilisan Huawei P50 Pro Resmi Terungkap
Laporan yang diungkap Bloomberg ini juga mengklaim kemitraan Huawei, diharapkan bisa mengirim smartphone mereka hingga lebih dari 30 juta unit tahun depan.
Dengan lisensi desain smartphone ke perusahaan pihak ketiga, Huawei diyakini bisa memperoleh keuntungan sembari menghindari sanksi AS.
Kemitraan ini juga memungkinkan Huawei mendapatkan akses ke komponen penting seperti modem 5G, chip buatan TSMC, hingga layanan Android buatan Google.