Suara.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengingatkan potensi terjadinya banjir rob yang terjadi di pesisir utara Pulau Jawa pada tanggal 18-25 November, sehingga masyarakat diminta lebih waspada.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo, Rabu (17/11/2021) mengatakan banjir rob merupakan fenomena yang pada umumnya sering terjadi khususnya di pesisir utara Jawa.
"Namun demikian, adanya kondisi pasang maksimum pada fase bulan purnama dan bersamaan dengan kejadian curah hujan akan menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian banjir rob yang lebih signifikan," ujarnya.
Ia mengatakan, berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, pihaknya mengimbau terhadap daerah penyangga ekonomi pesisir utara Jawa seperti, Tangerang, Jakarta, Bekasi, Kerawang, Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak Jepara, Gresik bersiaga dan waspada terhadap kondisi banjir rob.
Baca Juga: Gerhana Bulan Sebagian Terjadi Akhir Pekan Ini, Akan Terulang di 2023
"Diperkirakan akan terjadi sekitar tanggal 18 – 25 November 2021 pada pagi hingga siang hari dan sedangkan potensi hujan lebat terjadi pada tanggal 19 - 23 November 2021 pada siang hingga sore hari," ujarnya.
Ia mengatakan, potensi banjir pesisir (rob) ini yang secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan.
"Selain itu juga berdampak pada aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," ujarnya.
Masyarakat, kata dia, diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG. [Antara]
Baca Juga: Tumpukan Sampah Kali Prancis Diduga Akibat Banjir Rob, DLH Tangerang Angkut 70 Ton Sampah