Pakar Petir ITB: Tangki Pertamina Sesuai Standar, Tapi Petir Tropis Sangat Kuat

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 16 November 2021 | 13:35 WIB
Pakar Petir ITB: Tangki Pertamina Sesuai Standar, Tapi Petir Tropis Sangat Kuat
Beberapa anak melihat kepulan asap hitam dari tangki 36 T 102 yang terbakar di Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (14/11/2021). [Antara/Idhad Zakaria]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar petir Institut Teknologi Bandung (ITB) Profesor Reynaldo Zoro menyatakan kualitas tangki milik Pertamina memenuhi berbagai standar termasuk standar dari National Fire Protection Association (NFPA). Tetapi ia juga mengatakan, kekuatan petir tropis seperti di Indonesia sangat kuat.

Hal ini disampaikan Zoro saat menanggapi informasi pemicu terbakarnya kilang Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah akhir pekan kemarin. Polisi dan Pertamina mengatakan, dari keterangan saksi dan rekaman kamera CCTV, diduga insiden itu dipicu oleh petir.

"Iya, kualitas tangki sangat bagus, telah memenuhi berbagai standar, termasuk standar National Fire Protection Association (NFPA). Tetapi petir tropis memang sangat kuat. Apabila menyambar tangki, bisa membuat meleleh, bisa berlubang,” ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (16/11/2021).

Sebelumnya, BMKG juga menyampaikan peringatan dini bahwa pada saat tangki terbakar, hujan lebat disertai petir akan melanda Cilacap. Kondisi serupa, juga disampaikan Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Wijonardi.

Baca Juga: Kilang Pertamina Terbakar Berulang, Ahok: Sudah Lama Kami Ingatkan

Zoro yang juga Kepala Pusat Penelitian Petir, Lightning Research Center (LRC), Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI)- ITB tersebut menambahkan karakteristik petir di wilayah tropis memang berbeda dibandingkan subtropis.

Petir subtropis lebih kecil, pendek, dan impulsnya lebih sedikit. Sedangkan ekor petir tropis lebih panjang, lebih tinggi, lebih curam, sehingga muatannya lebih banyak.

“Petir tropis memiliki sambaran tinggi, amplitudo besar, gelombang sangat curam, impulse force-nya bisa menghancurkan, dan muatan arus petir jauh lebih besar,” katanya.

Karena karakteristik petir tropis yang luar biasa itulah, tambahnya, maka kasus kebakaran kilang akibat petir juga bukan hanya terjadi di Indonesia.

Menurut dia, di luar negeri, terutama di wilayah tropis, peristiwa serupa juga kerap terjadi, salah satu yang paling sering terbakar akibat petir adalah kilang di Malaysia. Karena kondisinya mirip Indonesia.

Baca Juga: Kilang Pertamina Cilacap Terbakar, Mungkinkah karena Sabotase?

Selain kualitas tangki yang sudah memenuhi syarat, lanjut Zoro, sebenarnya kilang-kilang Pertamina juga dilengkapi dengan teknologi Free Standing Mast (FSM) dan Extended Mast Terminal (EMT) pada struktur yang berfungsi sebagai sistem penangkal petir.

Bahkan, teknologi proteksi petir seperti FSM dan EMT tersebut, ujarnya, juga terdapat pada kilang Cilacap, namun memang terdapat sebagian tangki yang belum memakai teknologi tersebut.

"Malah di Cilacap, di kilangnya juga sudah dipasang. Di sana sudah lebih dari 17 kali sambaran. Jadi kalau enggak pakai teknologi itu, coba dibayangkan apa yang terjadi,” katanya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI