Suara.com - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) berhasil mencatatkan peningkatan yang diklaim tertinggi di industri, yakni layanan data naik sebesar 95 persen dan penetrasi smartphone 92 persen dari total pelangga.
Total jumlah pelanggan bertambah 1,2 juta selama periode triwulan ketiga ini, dengan ARPU blended yang juga sehat di Rp 37 ribu.
Meskipun kompetisi industri tetap ketat, XL Axiata tetap terus melanjutkan investasi pada pembangunan jaringan data pita lebar.
Saat ini, jariangan 4G XL Axiata telah menjangkau 458 kota/kabupaten yang ditopang oleh 69 ribu BTS 4G. Total BTS (2G/3G/4G) yang dimiliki XL Axiata saat sebanyak 153 ribu.
Baca Juga: Konsolidasi Industri Telekomunikasi Untungkan Konsumen
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, pihaknya berupaya keras untuk bisa melalui periode kuartal ketiga 2021 yang cukup berat, di tengah kompetisi industri yang tidak pernah kendor.
"Untuk itu, kami tetap melanjutkan digitalisasi secara end-to-end di hampir semua lini bisnis, antara lain dengan mengimplementasikan analisa berbasis artificial intelligence untuk meningkatkan efisiensi dalam operasional," ujarnya dalam keterangan resminya, Selasa (9/11/2021).
Selain itu, tentu dengan tetap membangun jaringan untuk meningkatkan kualitas layanan seiring dengan trafik yang juga terus meningkat.
"Di sisi produk, pada periode ini kami telah meluncurkan produk konvergensi yang pertama di Indonesia, bernama 'XL Satu Fiber', yang menawarkan banyak manfaat bagi pelanggan," kata dia.
Sejumlah peluang positif di dalam Industri Telekomunikasi Indonesia yang direspon perusahaan. Salah satunya, merger antaroperator yang berpeluang meningkatkan dinamika kompetisi yang lebih seimbang di industri.
Baca Juga: Dorong Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Perempuan di Dunia Bisnis
Kemudian, mengenai pelonggaran PPKM telah meningkatkan aktivitas ekonomi.
Selanjutnya, berlanjutnya program kuota pendidikan fase ketiga oleh pemerintah memberikan peluang operator untuk ikut berpatisipasi.
Selain itu, terus berkembangnya cara kerja digital, sekolah, dan kehidupan sehari-hari telah menciptakan permintaan data dalam jangka panjang.
Peluang lainnya berupa peningkatan permintaan layanan fixed broadband – fiber to the home (FTTH), di mana telah tersedia layanan XL Home dengan area layanan yang terus meningkat.
Keberadaan UU Ciptakerja juga bermanfaat positif dalam jangka panjang, termasuk untuk efisiensi capex dan opex dalam menyediakan layanan 5G.
Di sisi lain, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi sepanjang sembilan bulan 2021. Salah satunya adalah akan terus berlanjutnya kompetisi yang ketat antar operator.
Meningkatnya intensitas kompetisi sejak akhir tahun 2020 lalu terasa berdampak pada pertumbuhan industri.
Terkait pandemi Covid-19 yang masih terus membayangi dan berdampak langsung pada pemulihan ekonomi secara umum.
Selanjutnya, ada juga tantangan terkait dampak dari global supply chain yang bisa mempengaruhi persediaan bahan baku dan produksi.