IoT sendiri menduduki urutan pertama dari 4 industri teknologi teratas selain Artificial intelligence, Cloud Infrastructure, dan Big Data / Analytics yang memberi dampak berdasarkan survei dari Deloitte.
Industri ini bahkan tidak terpengaruh oleh pandemi yang terjadi sekarang.
Melihat potensi dan perkembangannya ke depan, dapat dikatakan bahwa IoT berpeluang cukup tinggi sebagai salah satu pemasok pendapatan bagi operator.
Teguh mengungkapkan bahwa pada 2019, baru sekitar 1,5 juta rumah di Indonesia yang berstatus smarthome.
Artinya rumah-rumah ini telah memiliki akses internet dan berbagai aktivitas di rumah telah menggunakan digital.
Situasi pandemic Covid-19 mendongkrakkan jumlah smarthome menjadi sekitar 6,5 juta.

Menurut ICT Expert yang juga paham tentang marketing industry telco dan digital ini, 2021 bukan tidak mungkin akan mencapai 12,5 juta smarthome.
Potensi IoT di rumah-rumah juga masih sangat besar. Ia melihat masih ada 60 juta rumah lagi yang potensial.
Teguh berpendapat bahwa pasca-merger membuat operator akan berbenah.
Baca Juga: Cara Transfer Pulsa Telkomsel, XL, AXIS dan Indosat
Ada aspek-aspek yang akan dilakukan oleh operator konsolidasi untuk bersiap di industri IoT.