Suara.com - Meta mengumumkan bakal menghapus teknologi face recognition atau pengenalan wajah di aplikasi Facebook.
Fitur ini akan dimatikan dalam beberapa minggu ke depan.
Jerome Pesenti, VP of Artificial Intelligence Facebook beralasan, dihapusnya teknologi ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk membatasi pengenalan wajah di produknya.
"Sebagai bagian dari perubahan ini, pengguna yang sudah mengaktifkan opsi Face Recognition kami tak akan lagi dikenali secara otomatis di foto dan video," kata Pesenti, dikutip dari laman resmi Facebook, Rabu (3/11/2021).
Baca Juga: Incar Korban di Facebook, 2 Bocah di Kebumen Rampas Motor Berkedok COD
Pesenti menambahkan, Facebook juga akan menghapus template pengenalan wajah yang digunakan untuk mengidentifikasi pengguna.
Penghapusan teknologi pengenalan wajah Facebook ini berakibat pada sejumlah perubahan.
Pertama, Facebook tak lagi bisa mengenali otomatis jika wajah pengguna muncul di kenangan, foto, atau video.
Kedua, pengguna tidak lagi bisa mengaktifkan penandaan (tag) otomatis atau melihat tag yang disarankan dengan nama mereka di foto atau video tempat mereka muncul.
Sebagai gantinya, tag hanya bisa dilakukan secara manual.
Baca Juga: Mantan Karyawan Facebook Desak Mark Zuckerberg Mundur, Bongkar Praktik Busuk
Ketiga, fitur teks alternatif otomatis atau Automatic Alt Text/AAT) tidak lagi dapat mengidentifikasi pengguna yang ada di dalam foto.
AAT adalah fitur Facebook untuk membuat deskripsi foto bagi pengguna tunanetra.
Keempat, bagi pengguna yang telanjur mengaktifkan fitur face recognition, maka template yang mengidentifikasi mereka akan dihapus.
Pesenti memaparkan, lebih dari sepertiga pengguna aktif harian Facebook telah memilih opsi face recognition.
Nantinya, lebih dari 1 miliar pengguna yang memakai teknologi Facebook itu akan dihapus.
Teknologi Face Recognition ini berguna untuk pemakaian sehari-hari seperti membuka akses akun yang terkunci, verifikasi identitas di sektor keuangan, atau membuka kunci perangkat pribadi.
Dengan dimatikannya fitur, Pesenti berharap Facebook bisa menjaga privasi, kontrol, dan transparansi di masa depan.
Langkah ini juga dipersiapkan demi peluncuran teknologi VR dan AR dalam visi metaverse Facebook, yang sekiranya rentan terhadap privasi.
"Kami akan terus terlibat dalam diskusi Face Recognition dan bekerja dengan kelompok masyarakat sipil maupun regulator," ujar Pesenti.