Suara.com - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Nadia Fairuza mengingatkan pentingnya peningkatan kompetensi digital untuk melesatkan daya saing pekerja Indonesia.
"Keberadaan pekerja Indonesia yang memiliki kompetensi digital yang memadai akan meningkatkan daya saing industri dan menambah nilai untuk kapasitas pekerja itu sendiri," kata Nadia Fairuza dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (2/11/2021).
Ia menegaskan penguasaan kompetensi digital menjadi sebuah keharusan dalam meningkatkan daya saing pekerja Indonesia di era perekonomian digital.
Penguasaan kompetensi digital, lanjutnya, dapat diartikan sebagai kombinasi dari sikap, pengetahuan, keterampilan, kesadaran dan nilai-nilai ketika memanfaatkan teknologi dan alat digital, menjadi semakin mendesak mengingat pandemi COVID-19 mempercepat transformasi pada ekonomi digital.
Baca Juga: Ini Daftar Brand yang Mampu Membangun Popularitas Secara Digital
“Agar dapat mengikuti di tengah lingkungan digital yang cepat, pasar tenaga kerja harus mampu beradaptasi dan tangguh meskipun ada perubahan. Membekali siswa dengan keterampilan dasar yang baik seperti numerasi, literasi dan keterampilan berpikir kritis akan membantu mereka mempelajari keterampilan digital dan mencapai karir yang prospektif," jelas Nadia Fairuza.
Nadia berpendapat bahwa kurangnya talenta digital di Indonesia juga terjadi karena sifat dinamis dari ekonomi digital itu sendiri. Kedinamisan tersebut pelan-pelan menghilangkan pekerjaan yang dianggap tidak perlu atau malah bertransformasi menjadi pekerjaan baru.
Diharapkan, kurikulum pendidikan Indonesia dapat fokus untuk untuk mengembangkan kemampuan dasar ini untuk mempermudah siswa Indonesia menguasai berbagai keterampilan digital yang dapat menunjang karir mereka ke depannya.
Pengembangan kompetensi digital tersebut, masih menurut dia, seharusnya juga dapat ditujukan untuk memperkuat industri di Tanah Air, termasuk bagi kalangan UMKM. [Antara]
Baca Juga: Dengan Inovasi Digital, Astra Financial Permudah Layanan Konsumen