Laut Naik Melahap Pulau-pulau Kecil dari Aceh hingga Papua, Perubahan Iklim Kian Nyata

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 02 November 2021 | 15:58 WIB
Laut Naik Melahap Pulau-pulau Kecil dari Aceh hingga Papua, Perubahan Iklim Kian Nyata
Pulau-pulau kecil di Indonesia semakin sempit akibat naiknya permukaan air laut. Foto: Pulau Sangalaki, Kabupaten Berau. [Dok. Dispar Kaltim]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi dua peneliti Universitas Padjadjaran Noir Primadona Purba dan Muhamad Maulana Rahmadi menunjukkan bahwa pulau-pulau kecil dari Aceh hingga Papua semakin sempit dilahap air laut. Perubahan iklim sungguh terasa dampaknya dari hari ke hari. Berikut penjabaran mereka:

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia patut mengkhawatirkan dampak perubahan iklim terhadap kelangsungan pulau-pulau kecil.

Secara global, penelitian menunjukkan muka laut telah naik sekitar 21–24 cm sejak tahun 1880 akibat mencairnya es di kawasan Arktik dan Antartika sebagai dampak krisis iklim.

Sedangkan temuan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menaksir sekitar 115 pulau kecil di Indonesia terancam hilang atau tenggelam. Ratusan pulau berpotensi terkena dampak berlipat akibat kenaikan permukaan air laut sekaligus penurunan muka tanah.

Data lainnya dari lembaga riset dan advokasi Climate Central menunjukkan, kenaikan air laut setinggi satu meter saja akan menenggelamkan sebagian wilayah pantai utara Jawa. Sebab, kemiringan daratan di kawasan pesisir tersebut amat kecil (0-20 derajat).

Dampak ini perlahan mulai terlihat. Studi yang kami lakukan sejak 2011 menunjukkan bahwa tren kenaikan muka laut telah mengurangi luas daratan sejumlah pulau-pulau kecil. Tanpa upaya mitigasi yang agresif, risiko yang ditemukan dalam studi BRIN bisa menjadi kenyataan.

Air laut yang merangsek daratan

Kenaikan muka air laut dapat menimbulkan gelombang yang lebih besar sehingga “mendesain ulang” garis pantai. Lapisan sedimen di beberapa tempat di daratan juga dapat luruh ke laut sehingga menimbulkan erosi dan banjir di daerah lainnya. Dampak dari erosi inilah yang dapat menenggelamkan sebuah pulau terutama pulau-pulau kecil.

Penelitian kami menunjukkan bahwa selama 1993-2009, luas daratan di Pulau Rondo, yang terletak di ujung barat selat Malaka, Aceh, terus berkurang sebesar 1,856 meter persegi per tahun. Hal ini terjadi akibat kenaikan air laut setinggi 1,30 mm per tahun.

Baca Juga: Di KTT COP26, AS-Indonesia Desak Negara Kaya Berperan Aktif Mitigasi Perubahan Iklim

Tren kenaikan air laut juga terjadi di Pulau Berhala — terletak di kawasan perairan Provinsi Riau sebelah timur, — sebesar 3,46 mm/tahun, dan juga Pulau Nipah di Kepulauan Riau sebesar 3,48 mm/tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI