Suara.com - Anda mungkin pernah bersentuhan dengan spora sebelumnya. Namun tidak semua orang paham pengertian dan proses terbentuknya spora. Perlu kalian ketahui, spora adalah struktur reproduksi tanaman.
Agar lebih jelas dan paham tentang proses terbentuknya spora simak penjelasan di bawah ini. Simak juga jenis-jenis spora yang Suara.com jelaskan berikut ini.
Lalu pernahkah Anda masuk ke kamar mandi dan mencium bau apek? Dan kemudian melihat untuk melihat glasir hijau dan hitam di tirai kamar mandi? Itu tandanya kamar mandi Anda terkena jamur. Anda mungkin ingat pernah mendengar berita tentang bahaya jamur dan bagaimana jamur dapat menginfeksi paru-paru Anda dan menyebabkan alergi dan penyakit buruk lainnya.
Tapi bukan hanya jamur yang bisa membuat Anda sakit, spora juga demikian. Spora adalah unit reproduksi bersel tunggal dari tanaman, bakteri, jamur, dan ganggang yang tidak berbunga. Tidak semua bentuk kehidupan bereproduksi secara seksual.
Baca Juga: Menyeramkan! Jamur Mirip Jari Orang Mati Menyumbul dari Tanah
Banyak, seperti jamur dan bakteri, berkembang biak tanpa kawin. Sebaliknya, mereka menghasilkan struktur kuat yang dikenal sebagai spora yang sering diadaptasi untuk penyebaran dari tanaman utama atau jamur. Spora dapat bertahan sangat lama dalam kondisi lingkungan yang lembab. Lalu, apa saja jenis-jenis spora dan contohnya? Melansir dari Encyclopedia of Physical Science and Technology (Third Edition) berikut penjelasannya.
Proses Terbentuknya Spora
Spora adalah struktur reproduksi 'tanaman bawah', tanaman yang tidak berbunga. Jamur, ganggang, dan bahkan beberapa bakteri semuanya membentuk spora ketika mereka ingin mewariskan gen mereka. Pikirkan mereka seperti benih; mereka dibuat untuk menumbuhkan tanaman baru dan yang mereka butuhkan hanyalah lingkungan yang tepat untuk berkembang.
Spora adalah bentuk reproduksi aseksual; tanaman atau jamur tidak perlu kawin dengan tanaman atau jamur lain untuk membentuk partikel-partikel ini. Spora biasanya sel tunggal yang dikelilingi oleh dinding sel tebal untuk perlindungan. Setelah spora terbentuk, organisme melepaskannya ke lingkungan untuk tumbuh dan berkembang. Spora sering dibentuk melalui proses yang disebut sporogenesis, yang berarti produksi spora, dan dicapai melalui mitosis, atau reproduksi seluler.
Setelah spora diproduksi, ia harus keluar ke dunia di mana ia dapat tumbuh dan berkembang. Ini dilakukan melalui adaptasi penyebaran dalam spora, yang merupakan fitur berbeda yang memungkinkan spora melakukan persebaran.
Baca Juga: Merinding! Jari Orang Mati Nongol dari Dalam Tanah, Setelah Didekati ternyata Jamur
Beberapa spora sangat ringan sehingga terbawa angin dan tertiup serta menyebar ke tempat baru. Spora lainnya menumpang pada arus sungai dan aliran sungai. Sementara lainnya lagi terlempar ke udara oleh jamur atau ditempatkan dalam wadah rapuh yang akan meledak terbuka saat disentuh.
Jenis-jenis Spora
Ada berbagai jenis spora, di antaranya:
- Spora aseksual (misalnya spora eksogen yang diproduksi oleh Conidia oidia)
- Spora seksual seperti Oospora dan Zigot Spora vegetatif (misalnya Chlamydospora)
- Megaspora tumbuhan (gametofit betina)
- Mikrospora tumbuhan (berkembang menjadi gametofit jantan)
- Endospora - Jenis spora yang diproduksi di dalam organisme (misalnya bakteri)
- Eksospora - Eksospora adalah jenis spora yang diproduksi di luar sel (misalnya dalam genus Methylosinus)
Perlu diingatkan lagi, spora adalah bentuk reproduksi aseksual yang biasanya identik dengan jamur. Sekarang kalian sudah paham dengan spora?
Kontributor : Lolita Valda Claudia