Atasi Sampah Luar Angkasa, China Luncurkan Satelit Militer

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 30 Oktober 2021 | 05:54 WIB
Atasi Sampah Luar Angkasa, China Luncurkan Satelit Militer
Ilustrasi sampah luar angkasa. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - China berhasil meluncurkan satelit militer untuk menguji teknologi mitigasi puing-puing sampah luar angkasa.

Satelit tersebut, yang menaiki roket Long March 3B, lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di barat daya China pada pukul 21:27 EDT Sabtu (23/10/2021), (0127 GMT atau 09:27 waktu setempat Minggu, 24 Oktober)

Rekaman dari China Central Television menunjukkan, roket dengan latar perbukitan, lepas landas di tengah kondisi mendung di lokasi peluncuran, dilansir laman Space, Sabtu (30/10/2021).

"Satelit di atas kapal disebut Shijian-21 dan akan digunakan untuk verifikasi teknologi mitigasi puing-puing luar angkasa", kata penyedia media pemerintah China CCTV dalam laporan singkat berbahasa Inggris.

China Aerospace Science and Technology Corporation, yang merupakan kontraktor utama untuk program luar angkasa China, menambahkan bahwa peluncuran itu "sukses sepenuhnya" karena satelit telah mencapai orbit yang diinginkan, meskipun laporan itu tidak mengungkapkan orbit mana yang persisnya berada.

Baca Juga: Begini Rencana Pendiri Apple, Steve Wozniak, Membersihkan Sampah Luar Angkasa

Berbagai laporan berita berbahasa Mandarin, yang diterjemahkan dengan mesin ke dalam bahasa Inggris, memberikan sedikit rincian tentang misi militer rahasia.

Long March 3B. [STR/AFP]
Long March 3B. [STR/AFP]

Sejauh ini, belum ada rincian tentang misi atau kemampuan Shijian-21.

Misi tersebut berlangsung di tengah gerakan global untuk mengurangi sampah antariksa atau untuk menciptakan teknologi aktif untuk mengatasinya.

Termasuk upaya baru oleh perusahaan dari Northrop Grumman dan startup siluman pendiri Apple, Steve Wozniak, Privateer.

Berkenaan dengan kepentingan China di bidang ini, muncul laporan pada Agustus lalu bahwa satelit China dihantam oleh roket Rusia kuno pada Maret.

Baca Juga: 1000 Starship Siap Digunakan Atasi Sampah Luar Angkasa

Negara-negara G-7 (yang tidak termasuk China) berjanji untuk mengatasi puing-puing luar angkasa selama pertemuan pada Juni lalu.

SpaceNews mencatat fokus militer dari misi kemungkinan akan menarik lebih banyak perhatian internasional.

Teknologi mitigasi puing-puing luar angkasa adalah 'penggunaan ganda', memiliki aplikasi sipil dan militer, satelit kemungkinan akan menarik minat dan pengawasan di luar China.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI