Netzme Hadirkan Desa Wisata QRIS Pertama di Jateng

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 29 Oktober 2021 | 11:10 WIB
Netzme Hadirkan Desa Wisata QRIS Pertama di Jateng
Netzme dan Bank Indonesia Kantor Cabang Solo meluncurkan Desa Digital QRIS di Desa Tawangsari, Boyolali, Jawa Tengah pada Kamis (28/10/2021). [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Netzme, perusahaan penyedia sistem pembayaran digital, meluncurkan Desa Digital QRIS di Tawangsari, Boyolali, Jawa Tengah. Peresmian ini digelar dalam kerja sama dengan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Solo.

Desa Digital QRIS Tawangsari ini terbilang unik, karena menjadi yang pertama yang menggunakan konsep desa wisata. Solusi Netzme di Tawangsari kini bisa digunakan untuk bertransaksi di fasilitas wisata edukasi Campbell 2 Edupark dan dalam waktu dekat melayani wisata river tubing di desa itu.

Netzme sebelumnya juga sudah meluncurkan desa digital QRIS di Ciamis yang berkolaborasi dengan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Tasikmalaya, Jawa Barat.

"Desa memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Oleh sebab itu, bekerja sama dengan Bank Indonesia, Netzme mengundang calon-calon kolaborator lainnya untuk dapat bekerjasama membangun bangsa melalui desa," kata Chief Marketing Officer PT Netzme Kreasi Indonesia, Joseph Eko kepada Suara.com di Tawangsari, Kamis (28/10/2021).

Baca Juga: Desa Digital QRIS Netzme Pertama Hadir di Ciamis

Lebih lanjut Josep menjelaskan bahwa peluncuran Desa Digital QRIS Tawangsari ini merupakan bentuk dukungan Netzme untuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).

Selama proses peluncuran Desa Digital QRIS Netzme Tawangsari, Netzme telah berkolaborasi dengan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Solo, Pemerintah Daerah Boyolali, hingga pemerintah desa.

Kepala Desa Tawangsari, Yayuk Tutiek Suprianti dalam acara peluncuran desa digital QRIS itu mengatakan program Netzme telah membawa berkah bagi desanya yang mampu memproduksi 6 ton beras per minggu di tengah pandemi COVID-19.

“Mulanya, kita bingung harus bagaimana. Ke pasar enggak bisa, transaksi juga enggak bisa. Alhamdulillah, melalui kolaborasi antara desa, Netzme, dan BI, kita bisa mengubah kebiasaan warga Desa Tawangsari yang biasanya bayar tunai, sekarang jadi bisa pakai pembayaran non-tunai.” Jelas Yayuk.

Peresmian desa digital QRIS Tawangsari ini juga bentuk berkomitmen Netzme mendukung program 12 Juta QRIS Merchant dari Bank Indonesia, yang dimulai dari Desa.

Baca Juga: Bertahan di Tengah Pandemi, Sukaraja Jadi Desa Digital QRIS Netzme

Di Tawangsari, kolaborasi Netzme dan BI berhasil mendigitalisasi lebih dari 1.116 Kepala Keluarga dan 350 UMKM dalam ekosistem digital Desa berbasis QRIS. Di desa ini Netzme juga sudah bisa digunakan untuk melayani bank sampah, beragam UMKM, dan BUMDes Kresna. Ke depannya, pembayaran digital ini juga akan melayani pembayaran pajak, tagihan air, dan retribusi daerah.

"Bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda ini, kami juga berharap agar sistem ekosistem digital QRIS di Tawangsari ini juga dapat meluas ke desa-desa sekitar Tawangsari," ungkap Joseph.

Setelah Tawangsari, Netzme berencana meresmikan Desa Digital QRIS berikutnya di Desa Rambeanak, yang berlokasi dekat Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Peresmian akan digelar pada 31 Oktober.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI