Suara.com - Oppo Indonesia mengatakan tidak terlalu terdampak krisis chip yang melanda perusahaan teknologi di dunia. Mereka juga memastikan bahwa harga ponsel Oppo di Indonesia tak naik karena kekurangan komponen.
"Enggak ada masalah sih. Emang pernah lihat HP Oppo pakai chip aneh-aneh atau tidak dikenal?" kata PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto, saat ditemui di Jakarta, Kamis (28/10/2021).
Aryo mengklaim, Oppo Indonesia dikenal sebagai merek ponsel premium. Mereka tidak mau memasarkan perangkat dengan chip yang tidak ternama, tidak terkenal, ataupun chip yang seolah dipaksakan.
"Misalnya, ketika chip habis, lalu kami cari chip yang murah. Itu malah susah, karena Oppo kan terkenalnya sebagai merek premium. Kami enggak bisa melakukan itu," tutur Aryo.
Baca Juga: TKDN Naik Jadi 35 Persen, Oppo: Kami Sudah 36 Persen
Aryo mengklaim, krisis chip memang sudah terjadi sejak 2020 lalu. Namun saat itu pihaknya sudah melakukan kesepakatan dengan produsen chip.
"Mereka (produsen komponen) bisa menjamin rantai supply chip ke Oppo sih. Jadi enggak ada masalah," tambahnya.
Efek kelangkaan chip ini juga bukan jadi alasan Oppo untuk menaikkan harga ponsel di Indonesia. Aryo mengatakan, justru beberapa ponsel Oppo malah mengalami penurunan.
Sebagai contoh, papar Aryo, Oppo A16 dan Oppo A32 sudah turun Rp 100.000. Ponsel lain seperti Oppo Reno5 yang harga awalnya Rp 4.999.000 turun menjadi Rp 4.699.000.
"Kalau kami sih malah turun harga. Jadi ada beberapa yang harganya kami koreksi, tapi bukan naik," tandas Aryo.
Baca Juga: Kantongi Sertifikasi 3C, Oppo Reno 7 Pro Segera Dirilis?
Sebagai informasi, krisis komponen yang kini melanda dunia turut berefek pada kenaikan harga ponsel. Salah satu brand smartphone yang berdampak adalah Xiaomi Indonesia.
Beberapa waktu lalu, Xiaomi mengumumkan bahwa sejumlah model ponselnya mengalami kenaikan harga Rp 100.000. Merek smartphone Xiaomi yang harganya naik yakni Redmi 9A, Redmi 9C, Poco M3 Pro 5G, dan Redmi Note 10 5G.