Survei Jenius: Hanya 1 dari 10 Orang Sadar Bahaya Social Engineering, Duh!

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 28 Oktober 2021 | 15:08 WIB
Survei Jenius: Hanya 1 dari 10 Orang Sadar Bahaya Social Engineering, Duh!
Jenius Aman. [Screenshot]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jenius dari PT Bank BTPN Tbk meluncurkan program ‘Jenius Aman’, sebagai bentuk edukasi keamanan digital secara berkelanjutan.

Irwan Tisnabudi, Digital Banking Head Bank BTPN, mengatakan, keamanan data dan dana nasabah adalah prioritas di Jenius.

"Jenius dilengkapi dengan sistem keamanan berlapis untuk memastikan keamanan bertransaksi dan penyimpanan data," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (28/10/2021).

Jenius menggunakan teknologi berstandar internasional, isolasi dan proteksi data berlapis, dan diawasi oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Kasus-kasus penipuan yang terjadi pada nasabah Jenius adalah kejahatan siber dengan modus rekayasa sosial (social engineering)," kata dia.

Teguh Aprianto, Cyber Security Researcher & Consultant, menjelaskan bahwa terjadi kenaikan kejahatan siber dengan modus rekayasa sosial (social engineering) selama pandemi.

Peluncuran Jenius Aman dalam konferensi pers virtual, Kamis (28/10/2021). [Screenshot]
Peluncuran Jenius Aman dalam konferensi pers virtual, Kamis (28/10/2021). [Screenshot]

Menurutnya, situasi pandemi saat ini secara tidak langsung mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam mengadopsi teknologi untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari, termasuk untuk kebutuhan perbankan.

"Sayangnya, hal ini diikuti dengan meningkatnya kejahatan siber yang mengintai para pengguna platform digital, salah satunya yang marak terjadi adalah dengan modus social engineering," ungkapnya.

Oleh karena itu, sebagai pengguna layanan, terutama dalam ranah digital, nasabah juga harus lebih berhati-hati saat menerima telepon, pesan singkat, ataupun pesan melalui media sosial yang meminta data-data atau informasi bersifat pribadi dan rahasia, atau mengklik suatu tautan tertentu.

Baca Juga: Jenius! Bocah 7 Tahun Kuasai Lima Bahasa, Punya IQ Lebih Tinggi dari Einstein dan Hawking

"Penyedia layanan bertanggung jawab untuk menjaga keamanan data dan dana nasabah, namun nasabah juga perlu waspada untuk turut melindungi data milik mereka agar tidak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya mengingatkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI