Blue Origin Akan Bangun Stasiun Antariksa Orbital Reef

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 27 Oktober 2021 | 15:39 WIB
Blue Origin Akan Bangun Stasiun Antariksa Orbital Reef
Pendiri Blue Origin Jeff Bezos. [Sajjad Hussain/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Blue Origin, perusahaan antariksa milik salah satu orang terkaya di dunia, Jeff Bezos pada pekan ini mengumumkan akan meluncurkan sebuah stasiun antariksa swasta yang bisa menampung hingga 10 orang.

Orbital Reef, nama stasiun luar angkasa itu akan mendukung riset mikrogravitasi dan manufaktur, akan dikembangkan bareng Blue Origin bersama perusahaan antariksa Sierra Space dan juga didukung oleh Boeing serta Arizona State University.

"Selama 60 tahun, NASA dan badan antariksa lain telah mengembangkan penerbangan dan habitasi luar angkasa. Ini membantu kami mewujudkan bisnis komersial di luar angkasa dalam dekade ini," kata salah satu bos Blue Origin, Brent Sherwood seperti dilansir dari AFP, Selasa (26/10/2021).

Sherwood mengatakan proyek itu tidak hanya akan memudahkan akses manusia ke luar angkasa, tetapi juga akan menyediakan harga lebih mudah serta fasilitas yang lebih baik untuk penerbangan antariksa.

Baca Juga: Salut! Ini Astronot Perempuan Pertama Tugas di Stasiun Luar Angkasa Baru China

Orbital Reef akan terbang pada ketinggian 500 kilometer (310 mil) di atas permukaan Bumi. Itu artinya ia akan terbang sedikit lebih tinggi di atas Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang dioperasikan oleh NASA dan Rusia.

Mereka yang menetap di Orbital Reef diklaim akan bisa melihat matahari terbit dan terbenam sebanyak 32 kali dalam sehari atau 24 jam.

Blue Origin bukan satu-satunya perusahaan swasta yang siap membangun stasiun luar angkasa. Beberapa perusahaan lain juga telah mengumumkan rencana untuk menempatkan pangkalan di orbit Bumi.

Pekan lalu, perusahaan antariksa Nanoracks yang berkolaborasi dengan Voyager Space dan Lockheed Martin mengumumkan rencana untuk meluncurkan stasiun antariksa yang ditargetkan beroperasi pada 2027. Stasiun itu dinamai Starlab.

Perlombaan membangun stasiun antariksa swasta itu didorong oleh rencana NASA yang akan berhenti menggunakan ISS setelah dekade 2020an berakhir.
NASA telah memiliki kontrak dengan perusahaan bernama Axiom untuk mengembangkan sebuah stasiun antariksa yang awalnya akan nebeng pada ISS dan akan beroperasi mandiri.

Baca Juga: Berkat SpaceX, Elon Musk Jadi Miliarder Kedua Salip Jeff Bezos

ISS yang rampung dibangun pada 2011 rencananya akan berhenti beroperasi ada 2028. Tetapi NASA berharap stasiun legendaris itu masih akan bisa digunakan hingga 2030. [Kathy Puteri Utomo]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI