Suara.com - Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) membuat dan mengoperasikan roket H-2A,
dijadwalkan meluncur di Pusat Antariksa Tanegashima, Jepang antara pukul 10 malam dan jam 11 malam EDT Senin (0200-0300 GMT; atau 11:00 hingga 12:00 waktu setempat Selasa).
Satelit tersebut, QZS-1R, akan menjadi pengganti sistem satelit Quasi-Zenith Satellite System 1 yang pertama kali diluncurkan pada 2010.
Situs web resmi QZSS mencantumkan empat satelit di konstelasi: QZS-1, QZS-2, QZS-3 dan QZS -4.
Konstelasi QZSS pada akhirnya akan terdiri dari total tujuh satelit yang terbang di orbit yang melewati zenith dekat atau di atas kepala) di atas Jepang.
Ini dimaksudkan untuk berbagi sinyal transmisi yang hampir sama dengan satelit GPS baru-baru ini, menurut JAXA.
"Hal ini khusus dioptimalkan untuk daerah pegunungan dan perkotaan di Jepang," kata Jaxa dilansir laman Livescience, Selasa (26/10/2021).
![Ilustrasi salah satu aktivitas Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA). [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/02/22/54163-japan-aerospace-exploration-agency-jaxa.jpg)
Industri Mitsubishi akan meluncurkan satelit di roket H-2A 202. Sistem peluncuran telah beroperasi sejak 2003 dan telah mengirim satelit ke lokasi seperti Venus (Akatsuki) dan Mars (Emirates Mars Mission).
Ini akan menjadi peluncuran pertama Hii-A sejak 29 November 2020, ketika Jepang meluncurkan satelit relay lanjutan dengan teknologi komunikasi laser ke orbit.
Baca Juga: Eropa Rekam Suara Angin Matahari dari Venus