Hammam menuturkan KORIKA dapat berkontribusi untuk membangun dan meningkatkan ekonomi Indonesia yang selaras dengan perkembangan dunia yaitu ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Menurut Hammam, kehadiran KORIKA dalam AIIS 2021 akan semakin memperkuat orkestrasi quadruple helix yang terdiri dari akademisi/peneliti, kalangan bisnis, pemerintah, dan komunitas masyarakat.
Dalam AIIS 2021, pihaknya akan mempertemukan suplai dan permintaan antara seseorang atau perusahaan yang membutuhkan solusi AI dengan pelaku yang mengembangkan berbagai aplikasi AI.
AIIS 2021 ditargetkan dapat diikuti 20 ribu peserta dengan 100 virtual booth yang akan menampilkan berbagai aplikasi yang memanfaatkan AI.
Pada perhelatan sebelumnya, Artificial Intelligence Summit (AIS) 2020 dihadiri 10 ribu peserta secara virtual.
Founder KORIKA Bambang Brodjonegoro meyakini keterlibatan berbagai aktor dalam quadruple helix merupakan salah satu solusi untuk mempercepat terjadinya inovasi, termasuk di bidang kecerdasan artifisial yang sudah ada di tengah-tengah masyarakat.
Bambang berharap AIIS 2021 bisa mempercepat transformasi digital dan mempercepat adaptasi bangsa Indonesia terhadap revolusi industri 4.0.
Ia mengajak semua kalangan masyarakat, termasuk mahasiswa dan pelajar untuk bergabung dalam AIIS 2021.
"Pelajari pengalaman menggunakan AI dan pahami bagaimana AI akan mempengaruhi hidup kita di masa depan,” ujarnya.
Ketua Panitia AIIS 2021 Meiditomo Sutyarjoko mengatakan AIIS 2021 dikemas dalam platform website yang berisi tampilan booth tiga dimensi dan tampilan produk.
Baca Juga: Facebook Bantah Teknologi AI Buatannya Tak Mampu Lawan Ujaran Kebencian
Pengunjung dapat bernavigasi, berjalan menyusuri lorong dan mengunjungi booth, menyerupai kegiatan nyata pada pameran konvensional.