Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika mendukung riset dan pengembangan satelit nano yang saat ini sedang dikerjakan oleh mahasiswa dan akademisi.
"Kehadiran satelit nano karya anak bangsa merupakan kekuatan kita mewujudkan Indonesia yang semakin digital, semakin maju," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, pada konferensi pers virtual, Senin (26/10/2021).
Sekelompok mahasiswa dan dosen di Surya University mengembangkan satelit nano atau cubesat dalam proyek bernama SS1 selama enam bulan belakangan.
Satelit ini sedang berada di tahap uji coba akhir, rencananya perangkat akan dikirim ke Jepang pada Desember dan diluncurkan pada April 2022.
Kominfo dalam proyek satelit nano ini berperan membantu perizinan "filling orbit" satelit ke International Telecommunication Union dan koordinasi internasional lainnya untuk orbit satelit.
"Kami harap, kolaborasi ini dapat menjadi awal yang baik bagi pengembangan teknologi satelit dan roket di Indonesia," kata Plate.
Proyek satelit ini juga melibatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional, melalui Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa sebagai pendamping. Sementara itu, dari sektor swasta, Pasifik Satelit Nusantara (PSN) menyumbang komponen satelit dan Organisasi Amatir Radio Indonesia atau ORARI membantu riset ground segment, elemen satelit yang berada di bumi.
Para akademisi juga dilibatkan dalam proyek ini untuk menguatkan riset penguasaan teknologi satelit.
Perwakilan dari Proyek SS1, Setra Yoman, dalam acara yang sama menjelaskan satelit nano ini berbentuk kubus, ukurannya hanya 10 centimeter.
Baca Juga: Kominfo: Unduh Aplikasi Pinjol Legal di Appstore dan Google Play
"Di luar negeri, sudah banyak satelit nano," kata Setra.