Kominfo Janji Segera Keluarkan Keputusan Kasus Kebocoran data BPJS Kesehatan

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 25 Oktober 2021 | 15:05 WIB
Kominfo Janji Segera Keluarkan Keputusan Kasus Kebocoran data BPJS Kesehatan
Suasana kantor BPJS Kesehatan di Matraman, Jakarta, Kamis (17/3).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI Dedy Permadi mengungkapkan pihaknya akan segera mengeluarkan keputusan resmi terkait kasus kebocoran data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan), yang kasusnya sudah berjalan setidaknya 5 hingga 6 bulan tersebut.

"Terkait (kasus) BPJS Kesehatan, proses investigasi telah selesai dilakukan dan Kementerian Kominfo akan mengeluarkan hasil keputusan resmi dalam waktu dekat," kata Dedy di Jakarta, Senin (25/10/2021).

"Tapi, hasil keputusan resminya belum bisa disampaikan sekarang. Kalau surat keputusannya sudah ada, baru akan disampaikan ke rekan-rekan sekalian," ujarnya menambahkan.

Sebelumnya pada Mei 2021, data 279 juta penduduk Indonesia peserta BPJS Kesehatan diduga bocor dan diperjualbelikan di situs raidsforum.com. Data tersebut mencakup nomor induk kependudukan, kartu tanda penduduk (KTP), nomor telepon, email, nama, alamat, hingga gaji.

Baca Juga: Kominfo Akan Panggil KPAI dan Bank Jatim terkait Kebocoran Data

Kominfo sebelumnya telah menginvestigasi sampel data pribadi penduduk yang bocor dan diperjualbelikan di oleh akun bernama Kotz di Raids Forum.

Kominfo mengatakan data sampel yang ditemukan ternyata tidak berjumlah satu juta seperti yang diklaim penjual, melainkan 100.002 data. Namun, Kominfo menemukan bahwa sampel data diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan.

Kementerian Kominfo pun melakukan antisipasi berupa pemutusan akses ke situs-situs yang memperjualkan data tersebut.

Saat kini disinggung mengenai antisipasi tersebut, Dedy menegaskan bahwa pemutusan akses atau pemblokiran situs-situs yang memperjualbelikan data pribadi yang dicuri, hanyalah satu di antara beberapa langkah yang dilakukan pemerintah untuk mencegah dan meminimalisir potensi risiko kebocoran data yang lebih besar.

"Upaya pemutusan akses terhadap situs yang bisa digunakan untuk mengunduh (data pribadi yang dicuri) itu adalah salah satu dari sekian banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah, untuk meminimalisir potensi risiko kebocoran data yang lebih besar," tegas Dedy.

Baca Juga: Kominfo Minta Google Hapus 254.339 Konten ke Google Kurun Januari-Juni 2021

Hal ini menyusul pemberitaan terkait bocornya data pribadi penduduk Indonesia dari beberapa layanan institusi yang disebut diperjualbelikan melalui situs Raid Forums.

Dedy mengatakan, setelah pemutusan akses ke situs ini sudah dilakukan Kominfo, situs tersebut membuat tautan situs web baru yang berbeda.

"Raid Forums sendiri sudah diputus aksesnya sejak kasus (kebocoran data) BPJS Kesehatan. Ini salah satu upaya kami. Kemudian, karena situs ini sudah diputus aksesnya, forum ini memunculkan link yang baru. Pertama adalah rf.ws, dan kedua adalah rfmirror.com," kata Dedy.

"Kedua website yang digunakan untuk mengunduh data tersebut juga sudah diputus aksesnya. Namun, ini bukanlah solusi satu-satunya. Itu adalah satu dari sekian banyak proses yang berlangsung," ujarnya menambahkan. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI