Suara.com - Sebagai upaya memperkuat Komunitasnya, Twitter telah mengakuisisi Sphere, aplikasi obrolan grup yang didirikan pada 2016.
Tujuan akuisisi ini untuk membuat percakapan lebih interaktif dan terorganisir.
Ketentuan kesepakatan tidak diungkapkan, tetapi situs web Sphere menggambarkan aplikasi sebagai tempat yang mengubah kelompok menjadi komunitas yang dinamis.
Sphere didirikan pada 2016 oleh Nick D'Aloisio, seorang programmer komputer Inggris yang menjadi pengusaha serial, sebagaimana melansir laman The Verge, Sabtu (23/10/2021).
Baca Juga: Semua Pengguna Twitter Kini Bisa Bikin Spaces
Awalnya, itu adalah aplikasi untuk pertanyaan dan jawaban real-time tetapi kemudian berkembang menjadi hub untuk obrolan grup (melalui CNBC).
Selama keberadaan mandiri Sphere, itu bertujuan untuk membawa organisasi ke percakapan grup di seluler.
Seperti yang ditunjukkan di situs web Sphere, beberapa fiturnya termasuk umpan pengosongan otomatis, pengarsipan otomatis, dan panggilan untuk pesan penting.
Ini juga memungkinkan pengguna mengadakan percakapan interaktif yang dikategorikan berdasarkan minat tertentu.
Semua karyawan di tim kecil beranggotakan 20 orang akan bergabung dengan Twitter, menurut posting blog Sphere.
Baca Juga: Bos Twitter Ejek Rencana Mark Zuckerberg soal Facebook Metaverse
Nick Caldwell, wakil presiden bidang teknik Twitter, men-tweet bahwa Sphere akan membantu Twitter menangani peta jalan Komunitas, DMS, dan Kreator.
Komunitas memungkinkan pengguna bergabung dengan ruang untuk minat tertentu, seperti kolektor sepatu kets atau pecinta perawatan kulit.
Meskipun Komunitas hanya dapat diundang untuk saat ini, Sphere mungkin dapat membantu mempercepat proses dan membuat fitur tersedia untuk semua orang.