Suara.com - Indonesia terus mengembangkan potensi perusahaan rintisan atau startup digital melalui berbagai program, terutama dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
"Kolaborasi intensif dengan pemangku kepentingan di sektor ekonomi digital harus dilakukan untuk memaksimalkan keuntungan digitalisasi, demi mendorong pertumbuhan ekonomi," kata juru bicara Kominfo, Dedy Permadi, dalam webinar World Business Angel Investors Week 2021 Indonesia, Kamis (21/10/2021).
Pengembangan perusahaan rintisan digital merupakan salah satu program prioritas Kominfo dalam Startupdigital.id.
Di dalamnya terdapat beberapa sub program yang memiliki konsentrasi berbeda, sesuai dengan tingkat perkembangan startup. Kominfo memiliki program Sekolah Beta berisi pengetahuan dasar sampai mengidentifikasi masalah.
Baca Juga: KPAI Lapor Bareskrim, BSSN, dan Kominfo Soal Kebocoran Data di Forum Online
Program selanjutnya, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital berada pada tataran mencari solusi, validasi solusi, sampai mendapatkan konsumen pertama.
Pengetahuan tentang pengembangan pasar didapatkan melalui program Startup Studio, sementara Hub.id untuk memperluas jaringan sampai mendapatkan investor.
Indonesia saat ini menjadi pemain besar dalam sektor startup digital di Asia Tenggara. Kominfo mengutip laporan Bloomberg "Southeast Asian Startup Deals Hit Record Number in First Half", pendanaan startup teknologi di Asia Tenggara mencapai 4,4 miliar dolar Amerika Serikat pada semester pertama 2021.
Investasi perusahaan rintisan digital di Indonesia mencapai separuh dari dana yang digalang pada pertengahan pertama tahun ini di Asia Tenggara.
Salah satu hal yang memperkuat posisi Indonesia pada lansekap ekonomi digital di Asia Tenggara adalah jumlah pengguna internet, yang mencapai 202,6 juta jiwa menurut survei We Are Social dan Hootsuite tahun ini.
Baca Juga: Mengintip Prospek Startup eFishery: Budidaya Ikan Dengan Teknologi Akuakultur
Dari total orang yang menggunakan layanan digital, sebanyak 37 persen merupakan pengguna yang baru pernah memakai layanan digital, disebabkan pandemi virus corona.
Valuasi ekonomi digital Indonesia tahun lalu mencapai 44 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp632 triliun menurut riset Google, Temasek dan Bain. Riset yang sama memperkirakan nilai ekonomi digital Indonesia akan tumbuh menjadi 124 miliar dolar AS pada 2025, atau setara dengan Rp1.781 triliun.
Kementerian Perdagangan memperkirakan valuasi ekonomi digital Indonesia sebesar 315,5 miliar dolar AS, setara dengan Rp4.531 triliun, pada 2030 mendatang. [Antara]