Data-data yang Bocor dari KPAI Diduga Valid

Kamis, 21 Oktober 2021 | 21:20 WIB
Data-data yang Bocor dari KPAI Diduga Valid
Komisioner KPAI. (Suara.com/Imron Fajar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengaku sudah mengetes kasus dugaan kebocoran data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang tersebar di RaidForums. Ia menyimpulkan bahwa data yang dibocorkan adalah data valid.

"Menurut pengetesan Vaksincom, contoh data yang dibocorkan adalah data yang valid," ujar Alfons saat dihubungi Suara.com, Kamis (21/10/2021).

Ia mengaku data ini valid karena sudah dicocokkan dengan data kependudukan. Oleh karenanya, ia membantah bahwa itu adalah data dummy atau data yang sekadar hanya untuk contoh dan bukan data asli.

"Data tersebut setelah di-cross check dengan data kependudukan, adalah valid. Jadi bukan data dummy," tambah Alfons.

Baca Juga: Peretasan Data KPAI, Elsam: UU PDP Harus Atur Pelindungan Data Pribadi Anak

KPAI sendiri sudah menyatakan bahwa data-data yang dijual di forum online itu adalah miliknya yang berasal dari sistem pengaduan online di website resmi lembaga.

Alfons menyayangkan apabila dugaan kebocoran data dari KPAI benar-benar terjadi. Ia mengaku kasihan dengan pemilik data karena mereka adalah orang yang berhubungan dengan KPAI. Terlebih data itu berisi informasi personal yang patut dirahasiakan.

"Informasi ini rentan disalahgunakan dan merugikan pemilik data yang bersangkutan, mirip dengan data kesehatan yang sifatnya sangat rahasia," pungkasnya.

Sebelumnya dilaporkan database milik KPAI diduga bocor di internet. Data ini muncul di RaidForums dengan judul Leaked Database KPAI (kpai.go.id) yang diunggah 13 Oktober 2021.

Diduga data yang diretas ini berasal dari identitas pribadi dari orang-orang yang pernah melakukan pengaduan ke KPAI. Data ini sendiri diunggah oleh akun dengan username C77.

Baca Juga: Mengaku Diretas, KPAI: Data-data yang Bocor dari Pengaduan Publik

Adapun data yang disediakan akun C77 terdiri dari dua file, yaitu kpai_pengaduan_csv dan kpai_pengaduan_csv.

Dugaan kebocoran ini menunjukkan data seperti id, nama, nomor identitas, kewarganegaraan, telepon, hp, agama, pekerjaan, pendidikan, alamat, email, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, provinsi, kota, hingga usia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI