Suara.com - Belum lama ini, MPL Indonesia mengumumkan sanksi keras pada RRQ Hoshi melalui akun Instagam resminya. Sanksi ini rupanya diberikan karena tim tersebut dirasa melanggar aturan jam malam yang berlaku jelang masa playoff MPL Season 8.
Pada pengumuman resminya, RRQ Hoshi disebut telah terbukti melanggar pedoman keamanan yang sudah ditetapkan oleh pihak MPL Indonesia jelang babak playoff MPL Season 8 beberapa waktu mendatang.
Melalui live Instagram yang ia gelar, CEO RRQ, Andrian Pauline memberikan konfirmasinya. Menurut Pak AP, ada dua versi buku panduan yang berisi pedoman keamanan dari pihak MPL Indonesia.
Pada buku panduan yang diterima manager RRQ Hoshi di Jakarta, tidak ada aturan mengenai jam malam. Namun, pada buku panduan terbaru yang tidak diketahui tim, justru ada aturan mengenai jam malam yang berlaku selama player berada di Bali.
Baca Juga: Penjelasan Ketua IMI Bambang Soesatyo Soal Sanksi Gelaran WSBK dan MotoGP Mandalika
''Dalam buku panduan itu ada dua versi guys. Yang manager kita terima di Jakarta H-1 sebelum berangkat itu tidak ada jam 8 di rumah. Tapi kita tidak tahu ada peraturan baru, buku baru. Di situ bilang tidak boleh lewat dari jam 8. Jadi ada dua versi,'' ungkapnya.
Dijelaskan oleh Pak AP, ia dan rekannya sengaja merencanakan makan malam bersama RRQ Hoshi jelang babak playoff MPL Season 8. Namun, tim tiba-tiba menerima chat dari panitia MPL Indonesia yang menyebut jika RRQ Hoshi telah melanggar brief.
Karena hal itu, acara makan malam yang tadinya sudah direncanakan mendadak batal dan seluruh player RRQ Hoshi memutuskan untuk kembali ke hotel.
''Kalian melanggar jam malam, harus pulang sekarang karena kan sudah brief tidak boleh pulang malam'' jelas Pak AP mengenai chat yang didapat oleh tim dari panitia.
Namun, dalam pengumuman resmi dari pihak MPL Indonesia, tidak disebutkan dengan pasti mengenai sanksi apa yang diterima oleh RRQ Hoshi akibat melanggar aturan jam malam ini.
Baca Juga: Ketua IMI Pusat: Indonesia Sudah Berkirim Surat Terkait Sanksi Gelaran WSBK dan MotoGP