Kaspersky: Penggunaan Teknologi Biometrik seperti Face ID Adalah Ide Bagus, tapi...

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 21 Oktober 2021 | 12:46 WIB
Kaspersky: Penggunaan Teknologi Biometrik seperti Face ID Adalah Ide Bagus, tapi...
Ilustrasi teknologi pengenalan wajah. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Semakin maraknya penggunaan dompet digital, menuntut diperlukan keamanan yang tinggi, salah satunya penggunaan teknologi biometrik seperti Face ID (pengenalan wajah).

Sebetulnya, seberapa perlunya teknologi biometrik digunakan dalam dompet digital atau pembayaran digital.

Global Research & Analysis Team (GReAT) Director, Kaspersky, Vitaly Kamluk menilai, teknologi tersebut merupakan ide baru yang bagus.

Tapi dia melihat, masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaannya.

"Biometrik pada dasarnya adalah ide baru dan sangat bagus namun ini sebaiknya harus difungsikan dengan tepat," ujarnya kepada Suara.com, Kamis (21/10/2021).

Menurutnya, cara terbaik sekarang bisa dimulai dengan menggunakan beberapa faktor otentikasi, seperti kata sandi ditambah biometrik (kombinasi yang lebih baik).

Ilustrasi teknologi pemindai wajah, pengenalan wajah, Face ID. [Shutterstock]
Ilustrasi teknologi pengenalan wajah, Face ID. [Shutterstock]

"Sayangnya kami masih melihat para pengguna yang ceroboh dan mengotorisasi transaksi yang tidak mereka divalidasi. Saya kira tidak ada silver bullet dalam cara mengautentikasi," jelas dia.

Prioritas utamanya adalah untuk menerapkan pemikiran dan pemahamam mumpuni akan keamanan siber dan menerapkan kesadaran keamanan tersebut dengan baik.

Kaspersky percaya bahwa lansekap keamanan siber saat ini membutuhkan pendekatan yang sangat berbeda, transisi dari 'cybersecurity' ke 'cyber-immunity', di mana sistem dirancang dan dibangun untuk tetap aman secara default.

Baca Juga: Makin Aman, Dana Hadirkan Fitur Teknologi Pengenalan Wajah

Untuk itu, ada beberapa saran diberikan Kaspersky agar tetap terlindung dari potensi risiko serangan siber:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI