Suara.com - Asteroid, pandemi, dan bencana alam. Semua memiliki potensi mengubah arah kehidupan di Bumi, begitu juga semburan Matahari.
Suar atau badai geomagnetik, dapat menyebabkan gangguan pada gelombang radio, serta beberapa pemadaman listrik dan ledakan dari permukaan Matahari dengan kekuatan setara hingga 2,5 juta bom nuklir.
Suar matahari diukur pada skala satu hingga lima yang ditetapkan oleh Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA).
Apa yang akan terjadi jika suar Matahari besar menghantam?
Baca Juga: 4 Sumber Daya Alam Bisa Diperbarui dan Ramah Lingkungan, Bisa Jadi Energi Listrik
Kemungkinan semburan suar Matahari G5 sangat rendah, tetapi peristiwa yang diprediksi membuat pembacaan suram.
"Masalah kontrol tegangan yang meluas dan masalah sistem pelindung dapat terjadi, beberapa sistem jaringan mungkin mengalami keruntuhan total atau pemadaman," kata NOAA.
Ditambahkan, arus pipa bisa mencapai ratusan amp, radio frekuensi tinggi [penggunaan] mungkin tidak mungkin di banyak daerah selama satu hingga dua hari.
"Navigasi satelit mungkin rusak selama berhari-hari [dan] navigasi radio frekuensi rendah bisa mati selama berjam-jam," terangnya lagi dilansir laman Mirror, Rabu (20/10/2021).
Apa itu suar Matahari?
Baca Juga: 7 Manfaat Masker Kopi, Salah Satunya Bantu Mencegah Penuaan Dini
NASA menjelaskan bahwa gas di Matahari terus bergerak, ini menghasilkan banyak hal yang dikenal sebagai 'aktivitas Matahari'.
Tingkat aktivitas berubah tergantung pada titik dalam siklus Matahari, yang berlangsung sekitar 11 tahun.
"Garis-garis medan magnet di dekat bintik matahari sering kali kusut, bersilangan, dan mengatur ulang. Hal ini dapat menyebabkan ledakan energi tiba-tiba yang disebut semburan matahari. Suar matahari melepaskan banyak radiasi ke luar angkasa," jelas NASA.