Suara.com - Hujan meteor Orionid diprediksi akan mencapai puncaknya pada Kamis dini hari (21/10/2021).
Dalam kondisi ideal (langit gelap tanpa Bulan) sekitar 20 meteor yang sangat cepat ini dapat dilihat per jam.
Hujan muncul di sekitar seperempat kekuatan puncak selama sekitar dua hari sebelum dan setelah 21 Oktober besok.
Buat kamu yang berencana mengamati meteor-meteor ini akan menghadapi kekecewaan.
Baca Juga: Penemuan Terbaru: Bumi Meredup, Begini Penjelasan Para Peneliti
Pasalnya, Bulan Purnama Oktober secara tradisional dikenal sebagai "Bulan Pemburu" dan pada 2021 itu akan terjadi Rabu (20 Oktober).
Setelah itu akan memudar (kehilangan iluminasi) tetapi masih akan hampir penuh ketika Orionid mencapai puncaknya besok pagi.
Jadi, sebagian besar guratan cahaya ini kemungkinan akan dilenyapkan oleh cahaya bulan yang terang.
Namun, meteor Orionid yang sangat terang, melesat dari luar wilayah konstelasi Orion (dari mana kita mendapatkan nama "Orionid") mungkin masih terlihat sekilas.
Di mana dan kapan terjadinya
Baca Juga: Masuk Oktober 2021, 5 Fenomena Langit Ini Bisa Diamati
Saat ini, konstelasi Orion (dari mana meteor Orionid tampaknya berasal) muncul di depan kita dalam perjalanan kita mengelilingi Matahari dan belum sepenuhnya terbit di atas ufuk timur sampai setelah pukul 23:30 waktu siang hari setempat.
Paling baik saat fajar menyingsing sekitar pukul 5 pagi, Orion akan menjadi yang tertinggi di langit menuju selatan.
Orionid adalah salah satu dari segelintir hujan meteor yang diketahui yang dapat diamati dengan baik dari belahan bumi utara dan selatan.
Aktivitas Orionid cenderung meningkat sekitar 17 Oktober lalu, ketika pelopor pertama mulai muncul.
Setelah mencapai puncaknya pada pagi hari 21 Oktober, aktivitas akan mulai turun perlahan, turun kembali menjadi hanya beberapa per jam sekitar 25 Oktober mendatang.
Buat mereka yang terlewat, masih dapat kesempatan terlihat kadang-kadang hingga awal November mendatang.
Bintang jatuh yang kita sebut Orionid benar-benar bertemu dengan jejak pengunjung terkenal dari kedalaman ruang angkasa dan dari awal penciptaan.
Sebagai informasi, dilansir laman Space, Rabu (20/10/2021), Orbit Komet Halley mendekati orbit Bumi di dua tempat.
Satu titik adalah di awal Mei, menghasilkan tampilan meteor yang dikenal sebagai Eta Aquarids. Poin lainnya datang di pertengahan hingga akhir Oktober, menghasilkan meteor Orionid.