Suara.com - Pemerintah sedang mengupayakan agar industri game dalam negeri terus tumbuh, supaya game yang beredar di pasar dikuasai buatan lokal dan yang mengandung konten serta budaya Nusantara.
"Jangan sampai dibanjiri game asing, jangan sampai kita jadi pasar saja. Kita produksi juga (game) dalam negeri," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, saat ditemui di Jakarta, Selasa (19/10/2021).
Menurut Plate pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, sedang mengupayakan tata kelola untuk industri game dalam negeri.
Berkaitan dengan konten game, dia mengharapkan permainan yang mengandung budaya dan sejarah Indonesia. Johnny melihat ada game buatan negara lain, termasuk dari China, yang bertema budaya negara tersebut. Tema seperti itu juga bisa diterapkan pada game lokal.
Baca Juga: Garena Free Fire Hadirkan Permainan Mode Squid Game
"Mendorong inovasi dan kreativitas nasional kita supaya diisi orang Indonesia sendiri," kata Plate.
Menkominfo Plate mengaku sering mendapat aduan bahwa anak-anak terlalu sering bermain game online, beberapa pihak juga meminta game tertentu diblokir.
Berkaitan dengan blokir, pemerintah tidak bisa serta-merta memblokir game ketika mendapat aduan.
"Game online, selama ia legal, tidak melanggar aturan. Berbeda dengan pinjaman online (yang ilegal), hoaks dan pornografi," kata Plate.
Dalam hal ini, Plate menngharapkan partisipasi dari orang tua, guru sampai tokoh agama supaya bisa memberi pemahaman ke anak-anak untuk tidak terus-menerus bermain game.
Baca Juga: Potensi Pasar Game Indonesia Capai Rp 24 Triliun, Luhut: Harus Diisi Konten Pancasila
Orang tua perlu menerapkan aturan ketika anaknya mengakses game online, seperti mengatur waktu belajar dan bermain.
"Jangan sampai, waktu main game mendominasi," kata Plate.
Kominfo bersama Asosiasi Game Indonesia tahun ini merencanakan konferensi untuk pengembang game lokal, Indonesia Game Developer Exchange (IGDX). Acara ini berisi pelatihan intensif untuk pengembang game, seminar, sampai pertemuan dengan pengembang asing dan calon investor. [Antara]