Suara.com - Para arkeolog baru-baru ini menemukan fosil kalajengking (Terropterus xiushanensis) sepanjang 1 meter atau seukuran anjing, yang pernah hidup sekitar 435 juta tahun lalu.
Ditemukan di China, kalajengking ini memiliki tungkai berduri yang diduga digunakan untuk menangkap mangsa.
Predator ini hidup selama Periode Silur, antara sekitar 443,8 juta dan 419,2 juta tahun yang lalu.
Pada periode tersebut, kalajengking menjadi predator puncak di tempat pengintaian bawah air untuk menerkam ikan dan moluska.
Kalajengking yang termasuk ke dalam eurypterid ini memiliki beragam ukuran, di mana ukuran terkecil seukuran tangan manusia dan yang terbesar seukuran manusia dewasa.
Baca Juga: Terungkap! Jejak Hewan Purba di Waduk Saguling Jawa Barat
Menurut para ahli, spesies yang baru dideskripsikan ini adalah yang pertama ditemukan milik keluarga Mixopteriade dalam 80 tahun.
"Pengetahuan kami tentang hewan aneh ini terbatas hanya pada empat spesies dalam dua genera yang dijelaskan 80 tahun lalu," ucap Bo Wang dari Chinese Academy of Sciences, dikutip dari Live Science, Selasa (19/10/2021).
Terropterus xiushanensis juga merupakan mixtopterid pertama yang ditemukan di superbenua Gondwana, yang terbentuk setelah superbenua Pangea yang lebih besar pecah menjadi dua.
Menurut para ahli, temuan ini menunjukkan bias pengumpulan yang kurang dalam kelompok kalajengking ini.
Studi di masa depan, terutama di Asia, diharapkan dapat mengungkapkan penyebaran mixopteriade dan mungkin kelompok eurypterids lainnya.
Baca Juga: Uni Eropa Dorong Transformasikan Energi Fosil Menjadi Energi Hijau