Suara.com - Firma riset pasar Canalys baru saja merilis laporan pangsa pasar smartphone global selama kuartal tiga (Q3) 2021. Disebutkan bahwa pangsa pasar smartphone menurun 6 persen akibat krisis chip yang melanda dunia.
Analis Utama Canalys, Ben Stanton menyebutkan bahwa efek krisis chip kali ini benar-benar terasa ke industri smartphone. Menurutnya, beberapa produsen chipset mulai menaikkan harga untuk mengurangi pemesanan produk yang makin tinggi.
"Di sisi penawaran, produsen chipset menaikkan harga untuk mengurangi pemesanan yang berlebihan, sebagai upaya untuk menutup kesenjangan antara permintaan dan penawaran," ujar Stanton, dikutip dari laman resmi Canalys, Minggu (17/10/2021).
![Poco M3 Pro 5G Special Edition Box. [Poco Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/10/06/86767-poco-m3-pro-5g-special-edition-box.jpg)
Ia mengungkap bahwa krisis chip akan terus berlanjut hingga tahun 2022. Belum lagi faktor dari tingginya harga pengiriman ponsel secara global.
Sementara untuk tingkat lokal, Stanton mengungkap bahwa vendor smartphone harus menetapkan perubahan spesifikasi dan jumlah pesanan di menit-menit akhir. Menurutnya, hal ini penting dilakukan agar perusahaan bisa memaksimalkan kapasitas volume pengiriman.
Namun hal ini justru akan menyebabkan kebingungan dan tidak efisien saat berkomunikasi dengan channel ritel maupun distributor.
Stanton mencontohkan banyak channel penjualan yang kesulitan saat menjual ponsel di hari promo seperti Singles Day di China ataupun Black Friday di wilayah barat. Fenomena ini menyebabkan gelombang permintaan tinggi dari pelanggan tak akan mungkin terpenuhi.
"Konsumen harus siap bahwa diskon smartphone tahun ini akan kurang agresif," ujar Stanton.
Stanton menyarankan agar vendor smartphone bisa menambahkan promo seperti bundel khusus dengan perangkat lain seperti wearable devices (smartband/smartwatch) maupun IoT (Internet of Things). Dengan begitu, ponsel yang kena efek krisis chip tetap bisa dipasarkan ke pelanggan saat memulai promo akhir tahun nanti.
Baca Juga: Terkesan Sepele, Ternyata Ini Pentingnya Memiliki Asuransi Smartphone
Efek krisis chip ini memang sudah mulai terasa di pasar Indonesia. Salah satu brand smartphone yang mulai menaikkan harga ponselnya adalah Xiaomi.