Suara.com - Seorang perempuan di Kanada nyaris terbunuh karena meteorit yang jatuh di rumahnya, melubangi atap kamarnya dan mendarat di ranjang.
Bernama Ruth Hamilton, warga Golden, British Columbia itu sedang tidur di ranjang pada 3 Oktober malam ketika ia dibuat terkejut karena ledakan.
Menurut keterangannya kepada Victoria News pada 8 Oktober, Hamilton melihat sesuatu jatuh melubangi atap kamarnya dan menghujaninya dengan reruntuhan.
Hamilton segera menyalakan lampu dan menemukan sebuah batu tergeletak di antara bantalnya, tepat di sebelah kepalanya berada beberapa saat sebelumnya ketika ia berbaring.
Baca Juga: Masuk Oktober 2021, 5 Fenomena Langit Ini Bisa Diamati
The New York Times melaporkan bahwa benda itu seukuran kepalan tangan dan memiliki berat sekitar 1,3 kilogram.
Hamilton menghubungi 911 dan seorang petugas polisi tiba di tempat kejadian untuk menyelidiki puing-puing tersebut.
Kemudian, memeriksa perusahaan konstruksi lokal untuk memastikan apakah perusahaan itu memicu ledakan di dekat Kicking Horse Canyon.
Seorang perwakilan perusahaan konstruksi mengatakan, tidak ada ledakan yang terjadi malam itu, tetapi menyebut telah melihat cahaya terang di langit yang meledak.
Hamilton kemudian menyadari bahwa benda di atas bantalnya kemungkinan adalah batu dari luar angkasa.
Baca Juga: Meteor Jatuh Pecahkan Langit Malam di Wilayah Ini
Setiap tahun, ribuan batuan luar angkasa yang bergerak cepat dapat bertahan saat melalui atmosfer Bumi dan jatuh ke permukaan sebagai meteorit.
Meskipun begitu, sebagian besar proyektil kosmik ini tidak diketahui dan belum ditemukan.
Namun, sangat sedikit orang dalam sejarah yang tercatat berada sedekat itu dengan meteorit saat ledakan terjadi seperti Hamilton.
Dilansir dari Live Science, Sabtu (16/10/2021), salah satu kasus terkenal adalah Ann Hodges dari Sylacauga, Alabama, yang dihantam meteorit jatuh pada 30 November 1954.
Sama seperti Hamilton, Hodges juga tertidur di rumahnya ketika meteorit itu datang. Namun, Hodges tidak seberuntung Hamilton.
Meteorit yang menjatuhi rumahnya memiliki ukuran bola softball dengan berat 3,8 kilogram dan menghantamnya, menyebabkan memar cukup besar.
Meskipun Hamilton tidak terluka, kejadian itu masih membuatnya terguncang.
Hamilton berencana mengirim meteorit itu kepada para ilmuwan di Departemen Fisika dan Astronomi di Western University, Ontario.
Meteorit itu dianalisis dan Hamilton berharap dapat menyimpan batuan itu setelah penyelidikan para ahli selesai.