Salah satu yang kami suka dari fitur layar ini ada di bagian refresh rate-nya. Asus Zenfone 8 memberikan opsi refresh rate otomatis, 60Hz, 90Hz, atau 120Hz.
Selama pemakaian, kami menggunakan opsi otomatis di bagian refresh rate karena bisa irit baterai ketika ponsel dalam mode mati ataupun sekadar untuk menonton video.
Namun, saat dialihkan untuk penggunaan berselancar di media sosial ataupun main game, layar ini akan diubah menjadi mode maksimal, 120Hz.
Layar ini juga disertifikasi dengan SGS Eye Care Display (6,5 persen) yang membuat mata menjadi lebih nyaman karena mengurangi cahaya biru.
Lalu ada fitur Always on Display, membuat layar terus menyala hingga 10 detik ketika ponsel dalam mode kunci. Screen saver ini menampilkan jam hingga notifikasi yang masuk ke ponsel.
Adapun kekurangannya mungkin terletak di bagian kecerahan.
![Asus Zenfone 8. [Suara.com/Dicky Prastya]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/10/15/18645-asus-zenfone-8.jpg)
Selama pemakaian, Asus Zenfone 8 kami atur ke tingkat di atas 50 persen karena layarnya cukup gelap, meskipun pemakaian di dalam ruangan dengan kondisi lampu cukup terang.
Kamera
Asus Zenfone 8 mengusung dua lensa belakang yang terdiri kamera utama Sony IMX686 64 MP dengan Optical Image Stabilization (OIS), kamera ultrawide SONY IMX363 12 MP. Sementara kamera depannya menggunakan sensor SONY IMX663 12 MP.
Baca Juga: Asus Zenfone 8 Flip Tidak Dijual di Indonesia
Untuk perekaman video, kamera utama 64 MP ini bisa merekam dalam format 8K/24fps dalam mode OIS. Sementara kamera depan bisa mengambil video dalam format 4K/30fps atau FHD/60fps dengan EIS.