Review Asus Zenfone 8: Spek Tinggi di Balik Bodi Mini

Jum'at, 15 Oktober 2021 | 13:05 WIB
Review Asus Zenfone 8: Spek Tinggi di Balik Bodi Mini
Asus Zenfone 8. [Suara.com/Dicky Prastya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asus Zenfone 8 dipastikan hadir di Indonesia malam ini, Jumat (15/10/2021). Peluncuran bisa disaksikan di kanal YouTube Asus Indonesia pukul 20.00 WIB.

Asus Zenfone 8 sendiri hadir di Indonesia dengan opsi warna Obsidian Black dan Horizon Silver dengan varian penyimpanan 8GB/128GB dan 16GB/256GB

Suara.com berkesempatan mencoba Asus Zenfone 8 model 8GB/128GB dengan warna Obsidian Black selama kurang lebih dua minggu. Berikut ulasannya.

Desain

Baca Juga: Asus Zenfone 8 Flip Tidak Dijual di Indonesia

Asus Zenfone 8 mengusung ukuran dimensi 148 x 68.5 x 8.9 mm dengan bobot 169 gram. Desainnya yang mungil ini membuatnya sangat pas dan nyaman digenggam berlama-lama.

Di bagian belakang ada dua lensa yang disusun vertikal, bersamaan dengan lampu flash di sampingnya.

Asus Zenfone 8. [Suara.com/Dicky Prastya]
Asus Zenfone 8. [Suara.com/Dicky Prastya]

Bagian belakang dan kamera ini dilindungi oleh Corning Gorilla Glass 3, membuatnya tahan anti gores. Panel belakang ini juga tidak meninggalkan jejak sidik jari jika dipegang.

Di sekitar kamera, terdapat fitur NFC yang biasanya ditujukan untuk mengecek ataupun mengisi saldo kartu elektronik.

Sementara bagian bingkai menyatu dengan penutup belakang melengkung berbahan aluminium.

Baca Juga: Zenfone 8 versi 16 GB/256 GB Masuk Indonesia, Asus: Ini Terobosan

Bagian bawahnya ditujukan untuk wadah kartu SIM, port charger USB-C, lampu LED untuk notifikasi, speaker, serta mikrofon.

Lalu di bagian atas ada port jack headphone 3.5mm beserta speaker kedua yang sedikit menyempil di tengah.

Tidak ada apapun untuk sisi kiri. Namun di sisi kanannya ada tombol pengatur volume beserta tombol daya on/off.

Sedangkan di bagian depannya muncul kamera punch-hole di sisi kiri atas layar yang dibalut Corning Gorilla Glass Victus.

Asus turun menyematkan sertifikat IP68 di Zenfone 8, membuat ponsel tahan debu dan air.

Adapun isi boks Asus Zenfone 8 ini berisi ponsel, case, charger 30W, kabel USB-C to USB-C, SIM ejector, hingga buku panduan dan kartu garansi.

Kesan pertama yang kami rasakan saat menggenggam ponsel ini adalah bodi compact sekaligus cukup enteng.

Asus Zenfone 8. [Suara.com/Dicky Prastya]
Asus Zenfone 8. [Suara.com/Dicky Prastya]

Asus Zenfone 8 sebenarnya bisa dipakai tanpa perlu case (pelindung) karena tidak licin ataupun meninggalkan sidik jari di belakangnya, namun kami tetap memakai case saat pemakaian.

Layar

Asus Zenfone 8 mengusung layar Samsung E4 AMOLED berukuran 5,9 inci, resolusi Full HD+ atau 2400 x 1080 piksel, rasio screen to body 90,02 persen, rasio aspek 20:9, kerapatan piksel 445 ppi.

Kemudian, refresh rate 120Hz, touch sampling rate 240Hz, kecerahan maksimum 1100 nits, dan dilapisi Corning Gorilla Glass Victus.

Salah satu yang kami suka dari fitur layar ini ada di bagian refresh rate-nya. Asus Zenfone 8 memberikan opsi refresh rate otomatis, 60Hz, 90Hz, atau 120Hz.

Selama pemakaian, kami menggunakan opsi otomatis di bagian refresh rate karena bisa irit baterai ketika ponsel dalam mode mati ataupun sekadar untuk menonton video.

Namun, saat dialihkan untuk penggunaan berselancar di media sosial ataupun main game, layar ini akan diubah menjadi mode maksimal, 120Hz.

Layar ini juga disertifikasi dengan SGS Eye Care Display (6,5 persen) yang membuat mata menjadi lebih nyaman karena mengurangi cahaya biru.

Lalu ada fitur Always on Display, membuat layar terus menyala hingga 10 detik ketika ponsel dalam mode kunci. Screen saver ini menampilkan jam hingga notifikasi yang masuk ke ponsel.

Adapun kekurangannya mungkin terletak di bagian kecerahan.

Asus Zenfone 8. [Suara.com/Dicky Prastya]
Asus Zenfone 8. [Suara.com/Dicky Prastya]

Selama pemakaian, Asus Zenfone 8 kami atur ke tingkat di atas 50 persen karena layarnya cukup gelap, meskipun pemakaian di dalam ruangan dengan kondisi lampu cukup terang.

Kamera

Asus Zenfone 8 mengusung dua lensa belakang yang terdiri kamera utama Sony IMX686 64 MP dengan Optical Image Stabilization (OIS), kamera ultrawide SONY IMX363 12 MP. Sementara kamera depannya menggunakan sensor SONY IMX663 12 MP.

Untuk perekaman video, kamera utama 64 MP ini bisa merekam dalam format 8K/24fps dalam mode OIS. Sementara kamera depan bisa mengambil video dalam format 4K/30fps atau FHD/60fps dengan EIS.

Hasil foto Asus Zenfone 8. [Suara.com/Dicky Prastya]
Hasil foto Asus Zenfone 8. [Suara.com/Dicky Prastya]

Meskipun kamera utamanya 64 MP, namun Asus Zenfone 8 tidak menunjukkan resolusi asli. Asus mengaku saat pengambilan gambar di siang hari, kamera ini bisa otomatis langsung ke mode 64MP.

Kamera Zenfone selama ini memang bisa dibilang menjadi salah satu yang paling diunggulkan. Asus pun masih mempertahankan citra tersebut lewat model Zenfone 8.

Hasil foto Asus Zenfone 8. [Suara.com/Dicky Prastya]
Hasil foto Asus Zenfone 8. [Suara.com/Dicky Prastya]

Kemudian saat mencoba ambil foto di malam hari, kamera Asus Zenfone 8 bisa melakukannya dengan baik. Dalam mode normal, kamera Zenfone 8 bisa menangkap cahaya yang dengan hasil lumayan.

Jika mau kualitas lebih baik, mode malam bisa menjadi opsi agar hasil foto lebih memuaskan.

Performa

Asus Zenfone 8 diperkuat chipset Snapdragon 888 yang dipasangkan dengan RAM 8 GB dan memori 128 GB. Kemudian ada baterai berkapasitas 4.000mAh dengan charger 30W.

Asus Zenfone 8. [Suara.com/Dicky Prastya]
Asus Zenfone 8. [Suara.com/Dicky Prastya]

Meski bodinya kecil, Asus seolah tak main-main dengan spesifikasi yang diberikan di Zenfone 8.
Snapdragon 888 memang masih menjadi chipset terbaik di Indonesia saat ini, mirip dengan yang dipakai saudaranya, Asus ROG Phone 5.

Sebelum uji performa, kami melakukan tes lewat AnTuTu versi 9.1.7.

Asus Zenfone 8 mampu mencapai skor hingga 693.884, cukup baik untuk sekelas ponsel mini jika dibandingkan dengan ROG Phone 5 yang beberapa waktu lalu kami review dengan skor sekitar 719.127.

Kami juga langsung menyetel mode sistem langsung ke Performa Tinggi sebelum main game.

Perlu diketahui, Asus Zenfone 8 memiliki opsi mode sistem yang terdiri dari Performa Tinggi, Dinamis, Tahan Lama, Sangat Tahan Lama, dan Lanjutan.

Performa Tinggi bisa disimpulkan untuk performa maksimal saat bermain game. Mode Dinamis untuk sekadar kebutuhan santai seperti main media social atau menonton video.

Sedangkan Tahan Lama dan Sangat Tahan Lama ditujukan untuk meminimalisir pemakaian baterai.

Suara.com mencoba beberapa dua game mobile populer di Indonesia, yakni Mobile Legends dan Genshin Impact.

Mobile Legends diambil sebagai salah satu game MOBA populer, namun cukup enteng. Sementara Genshin Impact kami pilih karena ini adalah salah satu game berat yang sangat menguras ponsel.

Untuk Mobile Legends, kami menguji coba langsung ke mode grafis Ultra. Saat dicoba main Mobile Legends selama kurang lebih satu jam, baterai Asus Zenfone 8 berkurang sekitar 23 persen.

Asus Zenfone 8. [Suara.com/Dicky Prastya]
Asus Zenfone 8. [Suara.com/Dicky Prastya]

Sedangkan untuk Genshin Impact, Asus Zenfone 8 sebenarnya bisa dimainkan ke mode tertinggi atau yang biasa dikenal 'rata kanan'.

Namun, kami hanya sanggup memainkan Genshin Impact di format tersebut selama 90 menit.

Alasannya sederhana, performa tinggi turut berefek ke kondisi ponsel menjadi amat panas.

Berdasarkan catatan dari aplikasi AnTuTu, suhu baterai dan CPU Asus Zenfone 8 langsung tembus masing-masing 43 dan 61 derajat celcius.

Sangat tidak disarankan untuk mencoba Genshin Impact dengan performa tinggi seperti itu.

Sebab, tangan kalian akan tidak nyaman dengan panasnya ponsel, meskipun case atau pelindung tetap digunakan saat bermain.

Jika kalian adalah user Genshin Impact yang betah main hingga berjam-jam, cukup gunakan mode menengah saja. Walaupun kondisi ponsel masih panas, tapi suhunya tidak separah tadi.

Apabila Asus Zenfone 8 digunakan untuk sekadar pemakaian normal sepeerti media sosial, browsing, atau menonton video, baterai ponsel bisa tahan hampir seharian.

Misalnya, ketika kondisi baterai 100 persen dari jam 6-7 pagi, maka baterainya akan habis saat jam 7-8 malam.

Jika Zenfone 8 dimainkan untuk main game, meskipun dalam grafis normal, baterai bisa langsung habis di sore hari.

Meski begitu, waktu charger Asus Zenfone 8 bisa dibilang cukup cepat. Untuk pengisian penuh, charger hanya memerlukan waktu selama dua jam.

Sedangkan untuk pengisian satu jam bisa menambah kapasitas baterai dari 5 persen menjadi 80 persen.

Kesimpulan

Pada awalnya, kami menilai Asus Zenfone 8 adalah ponsel yang cukup 'aneh'. Alasannya sederhana, sudah jarang sekali kami melihat ponsel dengan bodi yang kecil di pasaran.

Namun setelah dicoba, penilaian kami yang tadinya sempat meremehkan itu langsung kami ubah. Siapa sih yang enggak suka dengan ponsel berbodi mungil, namun punya performa cukup mumpuni?

Kami bisa simpulkan bahwa Asus Zenfone 8 unggul di sektor kamera hingga performa di balik bodi mungilnya. Di siang hari, kamera bisa mengambil foto dengan amat tajam dan resolusi cukup tinggi.

Sedangkan di waktu malam, Asus Zenfone 8 mampu mengambil foto dengan kondisi cahaya yang cukup.

Jika ditambahkan mode malam, tentu hasilnya jauh lebih baik dengan warna dan cahaya yang lebih tinggi.

Lalu di performa, Asus Zenfone 8 bisa dikatakan cukup memuaskan untuk kedua game tadi. Baik itu Mobile Legends maupun Genshin Impact, Asus Zenfone 8 bisa melayaninya dengan baik.

Kekurangannya mungkin ada di bagian layar dan bodinya yang kecil. Menurut penilaian kami, Asus Zenfone 8 sulit dimainkan untuk game battle royale seperti PUBG Mobile ataupun Free Fire MAX.

Asus Zenfone 8. [Suara.com/Dicky Prastya]
Asus Zenfone 8. [Suara.com/Dicky Prastya]

Sebenarnya kami sempat menguji kedua game tersebut, namun layarnya yang kecil membuat kami kesulitan.

Pengguna akan kesulitan mencari 'orang' yang menembak mereka dalam dua game tersebut, karena layarnya yang mini.

Selain itu, pengguna juga harus menyesuaikan tombol kontrol dalam game. Kami kerap kali salah pencet karena biasa main game di ponsel layar besar.

Sekali lagi ini soal selera. Bagaimanapun, Asus Zenfone 8 sangat cocok bagi mereka yang rindu ponsel mungil.

Namun untuk mereka yang biasa memakai ponsel besar, perlu waktu untuk menyesuaikan pemakaian Asus Zenfone 8.

Harga Asus Zenfone 8 di Indonesia akan diumumkan malam ini, bersama dengan peluncuran ponsel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI