Suara.com - Para ilmuwan memprediksi beruang kutub dan spesies lain yang hidup di lingkungan dingin, bisa punah pada akhir abad ini.
Kepunahan ini disebabkan es laut Arktik yang terus menghilang sejak 1979 selama musim panas.
Last Ice Area adalah wilayah yang mengandung es Arktik tertua dan paling tebal. Ini mencakup area seluas lebih dari 1 juta kilometer persegi.
Ketika para ilmuwan menamai wilayah es setebal 4 meter itu, mereka mengira es tersebut akan bertahan setidaknya dalam beberapa dekade.
Tetapi sekarang dengan adanya pemanasan terkait perubahan iklim, es tersebut akan menipis secara dramatis pada 2050.
Skenario paling pesimis dari menipisnya lapisan es tersebut adalah beruang kutub dan anjing laut yang hidup di atasnya dapat punah pada 2100.
![Global warming di Arktik, Kutub Utara. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/05/06/26768-global-warming-di-arktik-kutub-utara.jpg)
"Jika es sepanjang tahun hilang, seluruh ekosistem yang bergantung pada es akan runtuh," kata Robert Newton, peneliti senior di Lamont-Doherty Earth Observatory Universitas Columbia, seperti dikutip dari Live Science, Jumat (15/10/2021).
Lapisan es laut Arktik tumbuh dan menyusut setiap tahun, mencapai batas minimumnya pada akhir musim panas, sebelum pulih kembali pada musim gugur dan musim dingin untuk mencapai batas maksimumnya.
Tetapi karena karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya semakin mempengaruhi pemanasan atmosfer, rentang es laut semakin menyusut dalam 15 tahun terakhir.
Baca Juga: Pertama Kali, Kusta Kera Ditemukan pada Simpanse Liar
Menurut laporan National Snow and Ice Data Center (NSIDC), jumlah es Arktik lebih tua dan lebih tebal yang bertahan setidaknya satu musim pencairan berada pada rekor terendah.