Suara.com - Pangeran William mengecam aksi "balapan" miliarder ke luar angkasa seperti Jeff Bezos dan Elon Musk, alih-alih membantu menyelesaikan krisis iklim.
“Kita membutuhkan beberapa otak dan pikiran terhebat di dunia yang tertuju pada upaya untuk memperbaiki planet ini, bukan mencoba untuk menemukan tempat untuk pergi dan tinggal berikutnya,” kata Duke of Cambridge.
Perlombaan antariksa antara pendiri Blue Origin Jeff Bezos dan pendiri SpaceX Elon Musk, telah muncul dengan mengadu dua orang terkaya dan paling cerdas di dunia satu sama lain.
Sebaliknya, William mengatakan bahwa dia termotivasi dengan pekerjaan lingkungannya untuk menggunakan sedikit pengaruhnya dalam membantu mengubah dunia untuk generasi mendatang.
Baca Juga: Elon Musk Digoda miHoYo untuk Main Genshin Impact
Pangeran William secara ambisius memberikan semangat bagi mereka yang memperbaiki planet ini, dengan serangkaian hadiah 1 juta poundsterling selama dekade berikutnya.
"Saya ingin hal-hal yang saya nikmati – kehidupan luar, alam, lingkungan – saya ingin itu ada untuk anak-anak saya, dan bukan hanya anak-anak saya tetapi anak-anak orang lain," katanya dilansir laman Mirror, Jumat (15/10/2021).
Dia ingin menggunakan sedikit pengaruhnya untuk menyoroti orang-orang luar biasa yang melakukan hal-hal luar biasa dan akan benar-benar membantu memperbaiki beberapa masalah ini.
Komentarnya disampaikan dalam sebuah wawancara di podcast BBC Newscast, datang ketika aktor Hollywood William Shatner kemarin menjadi orang tertua yang pergi ke luar angkasa.
Lelaki berusia 90 tahun, yang memerankan Kapten James T Kirk dalam film dan serial TV Star Trek, berangkat dari gurun Texas bersama tiga orang lainnya dalam misi yang dibiayai oleh Jeff Bezos.
Baca Juga: Elon Musk Berencana Bangun Pabrik Tesla di Planet Mars
Perjalanan Shatner dengan roket berlangsung sekitar 10 menit, sementara pada Juli lalu Jeff Bezos melakukan penerbangan 10 menitnya sendiri ke luar angkasa dengan roketnya sendiri, New Shepard, dengan mengatakan bahwa itu adalah "hari terbaiknya!"
William mengatakan, tindakan egois orang lain bisa "merampok dari masa depan anak-anak kita".