BRIN: Perlu Uji Klinis Vaksin Malaria RTS,S untuk Ketahui Efektivitasnya di Indonesia

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 14 Oktober 2021 | 21:57 WIB
BRIN: Perlu Uji Klinis Vaksin Malaria RTS,S untuk Ketahui Efektivitasnya di Indonesia
Vaksin RTS,S yang merupakan vaksin malaria pertama di dunia sebaiknya diuji klinis di Indonesia untuk mengetahui efektivitasnya. Foto: Ilustrasi nyamuk. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Rintis Noviyanti mengatakan perlu dilakukan uji klinis vaksin RTS,S yang merupakan vaksin malaria pertama di dunia yang direkomendasikan Badan Kesehatan Dunia (WHO), untuk mengetahui efektivitasnya di Indonesia.

"Untuk di Indonesia, bagus juga kalau dilakukan uji klinisnya. Lingkungan atau kondisi Indonesia berbeda dengan di Afrika yang didominasi oleh malaria falciparum," kata Rintis yang merupakan peneliti di Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman BRIN saat dihubungi Antara di Jakarta, Kamis.

Rintis menuturkan lingkungan dan keragaman genetik manusia juga menentukan efektivitas vaksinasi.

Vaksin RTS,S dikhususkan untuk mencegah infeksi Plasmodium falciparum. Sedangkan di Indonesia ada lima jenis Plasmodium atau parasit penyebab malaria. Oleh karenanya, Rintis menuturkan mungkin dampak penggunaan vaksin RTS,S di Indonesia akan berbeda dengan di Afrika.

Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya, Vaksin Malaria Akan Diberikan Kepada Anak-Anak di Afrika

Rintis mengatakan vaksin bermanfaat untuk mengurangi angka kesakitan dan pada gilirannya mengurangi angka kematian. Vaksin RTS,S tentunya dapat membantu program percepatan eliminasi malaria.

Lebih lanjut ia menuturkan efektivitas vaksin RTS,S atau Mosquirix hanya sekitar 30 persen di negara yang diuji coba, yakni Ghana, Kenya, Malawi.

"Belum tahu nanti bagaimana efektivitasnya di Indonesia," ujarnya.

Menurut dia, lebih besar efikasi vaksin, maka dampaknya akan lebih baik, yang mana idealnya di atas 70 persen. Meskipun demikian, keberadaan vaksin RTS,S sudah sangat membantu menyelamatkan anak-anak dari malaria berat.

Selain penemuan dan penggunaan vaksin, Rintis menuturkan upaya lain untuk eliminasi malaria antara lain diagnosis yang baik dan pengobatan yang tepat.

Baca Juga: Vaksin Malaria yang Diterima WHO Efektif hanya untuk Parasit Plasmodium falciparum

Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia merekomendasikan penggunaan vaksin malaria RTS,S/AS01 atau RTS,S secara luas di antara anak-anak di Afrika sub-Sahara dan di wilayah lain dengan penularan malaria P falciparum sedang hingga tinggi.

Rekomendasi tersebut didasarkan pada hasil dari program percontohan yang sedang berlangsung di Ghana, Kenya dan Malawi yang telah menjangkau lebih dari 800.000 anak sejak 2019.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI