Pertama Kali, Kusta Kera Ditemukan pada Simpanse Liar

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 14 Oktober 2021 | 19:54 WIB
Pertama Kali, Kusta Kera Ditemukan pada Simpanse Liar
Kusta Kera pada simpanse liar. [Nature]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Ini adalah konfirmasi pertama kusta pada hewan non-manusia di Afrika," tegas penulis utama Dr Kimberley Hockings, dilansir dari Dailymail, Kamis (14/10/2021).

Dia menambahkan, sungguh menakjubkan bahwa itu juga terjadi pada kerabat terdekat yang masih hidup, simpanse, terutama mengingat seberapa baik simpanse yang dipelajari di alam liar.

"Kami pertama kali melihat kemungkinan gejala kusta pada populasi simpanse di Guinea-Bissau," katanya.

Gejala-gejalanya tampak sangat mirip dengan yang diderita oleh manusia dengan kusta lanjut, termasuk luka dan "cakar" tangan.

"Kami menghubungi Profesor Fabian Leendertz dari Robert Koch Institute untuk mengonfirmasi kasus ini secara genetik," ungkap Hockings.

Ia mengatakan, setidaknya ada empat simpanse di tiga komunitas berbeda di wilayah studi penderita kusta parah.

Kusta Kera pada simpanse liar. [Nature]
Kusta Kera pada simpanse liar. [Nature]

Pada manusia, prevalensi kusta tergantung pada akses pengobatan, tetapi tidak ada simpanse di alam liar yang pernah menerima pengobatan kusta.

"Kusta sangat mudah diobati pada manusia, tetapi memberikan antibiotik kepada simpanse liar yang tidak terhabituasi akan menjadi tantangan nyata," kata Hockings.

Profesor Leendertz dan Dr Roman Wittig dari Institut Max Planck untuk Antropologi Evolusi, mengidentifikasi kasus kusta lebih lanjut di lokasi penelitian mereka, Taman Nasional Tai, Pantai Gading.

Baca Juga: Ilmuwan Harvard Sebut Penuaan Adalah Penyakit dan Bisa Disembuhkan, Bagaimana Caranya?

Kusta juga dikonfirmasi melalui pemeriksaan post-mortem pada perempuan yang lebih tua, serta sampel feses lelaki dewasa yang mulai menunjukkan gejala.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI