Suara.com - Survei terkait pandemi dan praktik usaha ramah lingkungan dilakukan United Nations Development Programme (UNDP), Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia, serta Indosat Ooredoo, mengungkapkan beberapa hal.
Studi ini mengungkapkan manfaat langsung dari digitalisasi. UMKM yang bergabung dengan platform daring untuk memasarkan produk mereka selama pandemi Covid-19 mencatat, permintaan lebih tinggi terhadap produk mereka.
Bahkan, keuntungan yang lebih besar berhasil didapatkan, dibandingkan dengan UMKM lain yang telah menggunakan platform tersebut, sebelum masa pandemi dan mereka yang usahanya dijalankan sepenuhnya secara luring.
Berdasarkan survei 45,2 persen UMKM masih beroperasi normal, 30.9 persen masih beroperasi sebagian, dan tidak berniat menutup usaha secara permanen ditengah PPKM Darurat.
Baca Juga: Dampak Pandemi, 5 Musisi Ini Jual Barang Berharga Demi Bertahan Hidup
Intervensi pemerintah juga telah mampu meningkatkan ketahanan UMKM meskipun cakupannya masih harus diperluas.
Kepala Perwakilan UNDP Indonesia, Norimasa Shimomura meminta para pemangku kepentingan bekerja sama untuk meningkatkan sektor UMKM seiring dengan pertumbuhan ekonomi negara yang lebih baik.
“Rilis penelitian ini menegaskan bahwa sebagian besar pelaku usaha berpengaruh di sektor UMKM sangat menginginkan adanya perubahan," kata Shimomura dalam keterangan resminya, Kamis (14/10/2021).
Vikram Sinha, Director & Chief Operating Officer Indosat Ooredoo, mencatat pentingnya percepatan transformasi digital di Indonesia.
“Kolaborasi ini dapat membantu menginformasikan sektor UMKM tentang praktik terbaik untuk menghadapi tantangan di masa depan, berapapun besarnya," ujarnya.
Baca Juga: Berkat Pemasaran Digital, Restoran Asal Samosir Ini Berhasil Bangkit dari Dampak Pandemi
Survei tersebut merupakan studi kedua berturut-turut yang dilakukan terhadap dampak pandemi terhadap UMKM.