Suara.com - Konsolidasi bisnis antara operator Indosat Ooredoo dengan Hutchison 3 Indonesia memberi angin segar bagi proses transformasi digital di Indonesia.
Terutama dalam hal pemerataan jaringan 4G/LTE yang merupakan persyaratan mutlak untuk akses internet yang dibutuhkan dalam transformasi digital.
Tugas dan pekerjaan pemerintah menyediakan jaringan 4G/LTE khususnya di daerah yang selama ini tak terjangkau, diharapkan akan terbantu oleh aksi korporasi berupa konsolidasi operator.
Hingga 2023 mendatang pemerintah tengah menggenjot pembangunan infrastruktur guna pemerataan jaringan 4G/LTE hingga pelosok daerah yang selama ini belum terjangkau sinyal operator.
Permintaan akses 4G/LTE terus meningkat dari waktu ke waktu.
Menurut Ian Joseph Matheus Edward, Dosen ITB sekaligus Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia-ITB (PIKERTI-ITB), permintaan akan akses internet meningkat pesat dan hal itu terjadi saat pandemic Covid-19.

“Baik untuk bersilatirahmi, mempererat ikatan keluarga, pendidikan, dan pembelajaran, perdagangan maupun hiburan,” ujarnya dalam keterangan resminya, Kamis (14/10/2021).
Data dari APJII memperlihatkan peningkatan pemakaian akses internet untuk belanja online, hiburan, hingga permainan (games).
Catatan World Bank 2021, menunjukkan Indonesia merupakan urutan ke-5 paling aktif di dunia maya (internet), di bawah Filipina, Brazil, Thailand dan Kolombia.
Baca Juga: Jaringan 4G 3 Indonesia Kini Bisa Dinikmati Masyarakat di 70 Desa Terpencil
Ian menyebutkan, penetrasinya telah mencapai 98 persen. Angka ini melebihi Malaysia, Brunei, Vietnam, dan Filipina.