Potensi Pasar Game Indonesia Capai Rp 24 Triliun, Luhut: Harus Diisi Konten Pancasila

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 12 Oktober 2021 | 14:53 WIB
Potensi Pasar Game Indonesia Capai Rp 24 Triliun, Luhut: Harus Diisi Konten Pancasila
Menko Marves Luhur Binsar Panjaitan mengatakan game harus memuat konten lokal termasuk Pancasila. (Suara.com/Ari Welianto).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa potensi game Indonesia yang mencapai Rp 24 triliun harus diisi oleh konten Pancasila dan konten positif yang bernilai lokal lainnya.

Hal ini disampaikan Luhut dalam peresmian Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Samarinda, Kalimantan Timur yang dipantau secara daring dari Jakarta, Selasa (12/10/2021).

"Game industry ini menurut saya sangat penting. Kemarin sudah kami rapatkan dan game ini rupanya mempunyai market hampir Rp24 triliun, tahun ini saja. Ini 97 persennya kita impor," katanya dalam peresmian

Luhut menuturkan, dalam rapat beberapa waktu lalu, pemerintah siap untuk mendorong industri game bisa maju secara ekonomi dan harus memiliki konten positif.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan: Haris Azhar Sering Datang ke Rumah dan Kantor Minta Bantuan

"Kemarin sudah kami rapatkan, bandwidth-nya akan kami kecilkan, jadi semua buatan dalam negeri," katanya.

Konten game, lanjut Luhut yang juga Ketua Tim Gernas BBI, diharuskan memiliki konten budaya Indonesia, misalnya soal Pancasila, kebersamaan hingga kenegaraan.

"Karena dalam UU mengenai game ini juga sudah disebutkan bahwa harus diisi konten mengenai Pancasila, kebersamaan, dan kenegaraan, UUD 45 dan sebagainya. Itu menyatukan kita," imbuhnya.

Luhut juga ingin game tidak sekadar membuat candu tetapi harus juga mendidik.

"Dan game jangan menjadi addict yang merusak anak kita tapi justru mendidik dan membangun persatuan, kesatuan, seperti open mind, open heart, open will. Itu yang kita dorong dengan pesan-pesan kebersamaan, kita bisa hidup berbeda tapi tidak perlu berkelahi," imbuhnya.

Baca Juga: AGI: Industri Game Indonesia Potensial, Penuh Talenta Berkelas Internasional

Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengusulkan komponen digital, seperti game online, bisa masuk dalam penghitungan sebagai salah satu komponen penyusun total kandungan dalam negeri (TKDN).

"Sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo yaitu harus ada transformasi ekonomi menuju Industri 4.0, kita juga harus mengakselerasi pertumbuhan industri digital. Karena itu saya mengusulkan produk digital bisa menjadi perhitungan TKDN sehingga karya digital anak negeri bisa masuk, dikenal dan akhirnya digunakan," ujar Wamendag beberapa waktu lalu.

Penghitungan terhadap berapa persen komponen nasional selama ini memang hanya didasarkan pada komponen fisik, tambahnya, untuk produk handphone misalnya, komponen yang dihitung adalah kaca, IC, cassing dan lain-lain. Sementara program yang terkandung dalam handphone itu sendiri tidak dihitung.

Industri digital di Tanah Air sangat berkembang dan merupakan industri yang sangat produktif dari segi ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan sebagainya.

"Karena itu, masuknya komponen digital dalam perhitungan TKDN akan bisa mengakselerasi kreativitas anak negeri dalam mengembangkan industri digital," kata Wamendag. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI