Menempuh perjalanan hampir 7 juta mil (11 juta kilometer) dari Bumi sebelum akhirnya menabrak Didymos pada akhir September 2022 mendatang.
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, pesawat DART akan menabrak permukaan moonlet dengan kecepatan sekitar 15.000 mph (24.000 km/jam), melenyapkan pesawat ruang angkasa saat terjadi benturan.
Tabrakan berkecepatan tinggi ini hampir tidak akan mengubah fase asteroid, menyebabkannya kehilangan sebagian kecil dari kecepatannya, menurut NASA.
Namun, perubahan kecil itu akan memperlambat periode orbit bulan beberapa menit, memungkinkan para astronom untuk mempelajari dampak misi tersebut.
Sebuah pesawat ruang angkasa pendamping yang dioperasikan oleh Badan Antariksa Italia, yang disebut Light Italian CubeSat for Imagine Asteroids (LICIACube), akan mencoba terbang di dekatnya dan melihat dari dekat aksi tersebut.
NASA memantau dengan cermat semua objek dekat Bumi yang diketahui yang bisa datang dalam 1,3 unit astronomi (1,3 kali jarak antara Bumi dan matahari) dari planet kita.
![Double Asteroid Redirection Test (DART). [NASA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/05/24522-double-asteroid-redirection-test-dart.jpg)
Sejauh ini, badan tersebut telah mendeteksi lebih dari 8.000 asteroid dekat Bumi dengan diameter lebih besar dari 460 kaki (140 m).
"Untungnya, tidak satu pun dari benda-benda ini yang menimbulkan ancaman langsung ke Bumi di abad berikutnya," kata pejabat NASA.
Baca Juga: UEA Akan Meluncurkan Pengujian Menargetkan Asteroid antara Mars dan Jupiter