Pesawat Luar Angkasa NASA akan Menabrak Asteroid dengan Kecepatan 24.140 Km/Jam

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 09 Oktober 2021 | 06:25 WIB
Pesawat Luar Angkasa NASA akan Menabrak Asteroid dengan Kecepatan 24.140 Km/Jam
Ilustrasi pesawat ruang angkasa DART NASA dan LCIACube Badan Antariksa Italia (ASI) sebelum menabrak sistem biner Didymos.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - NASA telah mengumumkan tanggal peluncuran misi yang akan datang untuk meninju asteroid dengan pesawat ruang angkasa berkecepatan tinggi.

Misi, yang disebut Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART), dijadwalkan diluncurkan pada 10:20 malam. PST (19:20 EST) pada 23 November mendatang.

"Misi ini dapat membantu badan antariksa dunia mencari cara untuk mengalihkan asteroid yang berpotensi mematikan agar tidak menabrak Bumi," pernyataan NASA.

DART akan menguji rencana pertahanan asteroid yang disebut teknik penabrak kinetik.

Baca Juga: UEA Akan Meluncurkan Pengujian Menargetkan Asteroid antara Mars dan Jupiter

Pada dasarnya, menembakkan satu atau lebih pesawat ruang angkasa besar ke jalur asteroid yang mendekat untuk mengubah gerakan batu ruang angkasa.

Targetnya adalah asteroid biner (dua batu ruang angkasa yang bergerak bersama-sama) yang disebut Didymos, yang terdiri dari satu asteroid yang lebih besar dengan diameter sekitar 2.600 kaki (780 meter) dan "bulan" yang lebih kecil berukuran sekitar 525 kaki (160 m).

Ilustrasi asteroid (Shutterstock).
Ilustrasi asteroid (Shutterstock).

NASA akan membidik moonlet, berharap dampak langsung akan memperlambat orbit batu sehingga teleskop berbasis Bumi dapat mempelajari efeknya secara rinci.

"Ini akan mengonfirmasi bagi kelayakan teknik penabrak kinetik untuk mengalihkan orbit asteroid dan menentukan bahwa itu tetap menjadi pilihan yang layak, setidaknya untuk asteroid berukuran lebih kecil, yang paling sering membahayakan," terang indley Johnson, NASA Planetary Defense Officer, dilansir Space mengutip Live Science, Sabtu (9/10/2021).

Pesawat ruang angkasa DART dijadwalkan untuk diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California, mengendarai roket SpaceX Falcon 9 melalui atmosfer.

Baca Juga: Terungkap! 2 Asteroid Langka Dekat Bumi, Mengandung Logam Mulia Senilai Rp 166.007 Triliun

Setelah pesawat DART terpisah dari kendaraan peluncuran, ia akan berlayar melintasi ruang angkasa selama sekitar satu tahun.

Menempuh perjalanan hampir 7 juta mil (11 juta kilometer) dari Bumi sebelum akhirnya menabrak Didymos pada akhir September 2022 mendatang.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, pesawat DART akan menabrak permukaan moonlet dengan kecepatan sekitar 15.000 mph (24.000 km/jam), melenyapkan pesawat ruang angkasa saat terjadi benturan.

Tabrakan berkecepatan tinggi ini hampir tidak akan mengubah fase asteroid, menyebabkannya kehilangan sebagian kecil dari kecepatannya, menurut NASA.

Namun, perubahan kecil itu akan memperlambat periode orbit bulan beberapa menit, memungkinkan para astronom untuk mempelajari dampak misi tersebut.

Sebuah pesawat ruang angkasa pendamping yang dioperasikan oleh Badan Antariksa Italia, yang disebut Light Italian CubeSat for Imagine Asteroids (LICIACube), akan mencoba terbang di dekatnya dan melihat dari dekat aksi tersebut.

NASA memantau dengan cermat semua objek dekat Bumi yang diketahui yang bisa datang dalam 1,3 unit astronomi (1,3 kali jarak antara Bumi dan matahari) dari planet kita.

Double Asteroid Redirection Test (DART). [NASA]
Double Asteroid Redirection Test (DART). [NASA]

Sejauh ini, badan tersebut telah mendeteksi lebih dari 8.000 asteroid dekat Bumi dengan diameter lebih besar dari 460 kaki (140 m).

"Untungnya, tidak satu pun dari benda-benda ini yang menimbulkan ancaman langsung ke Bumi di abad berikutnya," kata pejabat NASA.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI