NTT, NTB, dan Bali Berisiko Tinggi Alami Kekeringan

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 22:40 WIB
NTT, NTB, dan Bali Berisiko Tinggi Alami Kekeringan
BMKG, pada Jumat (8/10/2021), mengatakan kekeringan panjang terjadi di NTT, NTB, dan Bali. Foto: Warga mengambil air di mata air sungai yang mengering Desa Weninggalih, Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (13/9/2020). [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa bagian wilayah Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur berisiko tinggi mengalami kekeringan menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Siaran informasi BMKG di Jakarta, Jumat (8/10/2021) menyebutkan bahwa hari tanpa hujan ekstrem panjang terjadi di wilayah Bali, NTB, dan NTT menurut hasil pemantauan hingga 30 September 2021.

Hari tanpa hujan paling panjang, selama 179 hari, menurut BMKG, terjadi di wilayah Kupang, NTT.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG A Fachri Radjab mengatakan, berdasarkan analisis curah hujan pada dasarian III September 2021, sebanyak 11,99 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan dan sisanya masih mengalami musim kemarau.

Baca Juga: Masih Pengaruhi Cuaca Indonesia, Bibit Siklon Tropis 92W Semakin Menjauh

Menurut hasil pemantauan BMKG, hujan kategori rendah (kurang dari 20 mm/10 hari) yang bisa menyebabkan kekeringan meteorologis berpeluang terjadi di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Bali, Maluku, NTT, dan NTB.

Kekeringan berpotensi terjadi di Buleleng, Provinsi Bali; Bima, Provinsi NTB; serta Belu, Flores Timur, Kupang, Nagekeo, Sumba Barat, dan Sumba Timur di Provinsi NTT.

Selain itu, menurut BMKG, daerah Dompu dan Lombok Timur di NTB serta Ende, Ngada, Sikka, dan Timortengah Selatan di NTT statusnya siaga menghadapi kekeringan.

Sedangkan daerah Maluku Barat Daya di Provinsi Maluku serta Alor dan Timortengah Timur di Provinsi NTT statusnya waspada menghadapi kekeringan.

BMKG menyampaikan imbauan kepada warga untuk mewaspadai kejadian cuaca ekstrem seperti hujan es, hujan lebat dengan periode singkat, dan angin puting beliung pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. [Antara]

Baca Juga: Waspadai Cuaca Ekstrem 10 Hari ke Depan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI