Suara.com - Suasana belajar daring yang jauh berbeda dibanding belajar di kelas, agaknya menyulitkan para guru untuk mengatur para murid yang baru memulai kelas sudah merasa bosan.
Oleh karena itu, para guru harus memiliki ide-ide kreatif agar metode pembelajaran yang dilakukan dapat lebih menarik perhatian.
Noviantik Karolina, seorang guru dari SD Negeri 6 Klampok, Banjarnegara, Jawa Tengah, juga merasakan tantangan mengajar daring di masa pandemi Covid-19.
Bahkan, ia beberapa kali melakukan eksplorasi untuk menemukan metode mengajar yang lebih seru dan efektif untuk para muridnya.
Baca Juga: Ingin Menjadi Konten Kreator? Simak 4 Tips Ini!
“Lebih dari satu setengah tahun menjalani proses belajar mengajar secara daring membuat siswa mulai merasa jenuh. Oleh sebab itu, saya mencoba mencari cara mengajar baru yang lebih efektif bagi murid saya,” ucap Noviantik dalam keterangan resminya, Jumat (8/10/2021).
Ia melakukan uji coba sederhana dengan cara membuat video panjang untuk materi “bilangan bulat negatif dan positif” kepada para muridnya.
Hasilnya tidak efektif karena 10 dari 18 murid justru memperoleh nilai di bawah standar.
“Beberapa siswa mengakui mereka tidak menonton video tersebut hingga selesai karena merasa bosan dengan durasi yang terlalu panjang. Sehingga, mereka mengerjakan ujian tanpa memahami materi dengan baik,” jelas Noviantik.
Bukan tanpa alasan Noviantik memilih metode mengajar melalui video pendek.
Baca Juga: Fitur Instagram Reels Kini Bisa Digunakan di Aplikasi Facebook
Ternyata, keefektifan belajar melalui video pendek untuk para siswa sudah dibuktikan melalui sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Wisconsin pada 2018 lalu.
Siswa menjadi lebih mudah menyerap informasi dan lebih fokus sehingga proses belajar dan mengajar menjadi lebih mengasyikkan.
Noviantik memang pengguna aktif platform video pendek SnackVideo. Dari sini, ia melihat solusi pembelajaran untuk diberikan kepada para murid.
Ia kemudian kembali menguji materi “bilangan bulat negatif dan positif” untuk ia berikan kepada para muridnya.
Total 16 dari 18 murid justru mendapatkan nilai yang melampaui standar ketika mereka melakukan ujian evaluasi.
Kedua uji coba yang Noviantik lakukan tersebut kemudian menjadi referensi baginya bahwa ternyata video pendek jauh lebih efektif untuk digunakan dalam proses belajar dan mengajar daring bagi para muridnya dibanding dengan video panjang.
Selain menghibur, video pendek juga membuat para murid tidak cepat bosan dan membuat mereka lebih terlibat dalam pembelajaran.
Lewat aplikasi video pendek seperti SnackVideo, penyampaian informasi dapat lebih efisien dan efektif karena beberapa kalimat atau kata terlihat menjadi lebih menarik melalui permainan jenis huruf, ukuran, dan warna.
Detail-detail seperti itu dianggap penting agar murid dapat lebih mudah memahami informasi yang disajikan.