Infografis
Suara.com - Bullying atau penindasan masih sering terjadi di masyarakat luas, umumnya pada anak-anak. Hal serupa pun juga dialami pada seorang murid lelaki yang terpaksa membolos karena takut dibully oleh teman-temannya di sekolah.
Sebuah video diunggah akun TikTok @dark.moon_2 belum lama ini, terekam seorang remaja lelaki mengenakan seragam sekolah rapi serta memakai peci yang duduk di pinggir jalan.
Tak jauh darinya berdiri seorang lelaki dewasa yang seolah tengah mengajaknya berbicara. Di belakang murid tersebut terparkir sepeda, yang entah milik siapa.
Murid lelaki itu tampak diam dan tak menggubris apa pun. Ia sesekali menggaruk dagu, menatap ke arah depan, dan memainkan batu kerikil di pinggir jalan.
Baca Juga: Terlalu Lama Belajar Online, Seragam Pramuka Pelajar Ini Kekecilan
Menurut keterangan pemilik akun, pelajar lelaki ini terpaksa memilih untuk bolos sekolah karena takut dipukul dan dibully.
Tak seperti korban bully pada umumnya, murid tersebut berani mengadu kepada gurunya. Namun sayang, sang guru justru tak peduli.
![Takut dibully murid ini bolos sekolah. [TikTok]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/10/08/82886-takut-dibully-murid-ini-bolos-sekolah.jpg)
"Katanya dia dibully di sekolah dan dipukuli setiap mengadu ke guru. Namun gurunya tak peduli, dan akhirnya dia pun takut masuk sekolah dan bolos," tulis pemilik akun dalam keterangan pada videonya.
Unggahan yang telah dilihat sebanyak lebih dari 1,5 juta penayangan dan disukai sebanyak lebih dari 246.300 kali oleh sesama pengguna TikTok itu pun menuai beragam komentar dari warganet.
"Guru macam apa itu," tulis akun @bias074.
Baca Juga: Tegur Murid saat Minum Es di Kelas, Aksi Guru Cantik Ini Banjir Pujian
"Dulu saat sekolah gue juga dibully dan tas gue pernah digunting... dan gurunya biarin aja. Cuma bilang nggak apa-apa, tasnya juga udah jelek," komentar @noodlekidzz.
"Kok gue mewek liatnya," tambah @keylacaa2.
"Jujur gue nangis tau kayak gitu, karena gue punya adek jauh lagi mondok. Gimana kalau dia di posisi seperti itu, jauh dari keluarga," sahut @gemoybakpau.
"Emang kata-kata lebih perih ketimbang pisau dan sampai kapan pun akan selalu teringat traumanya dan membutuhkan waktu yang lama untuk melupakannya," ungkap @smartfrenit.
